Keuangan mikro syariah membantu petani memiliki lahannya sendiri.
Ini kisah Ibu Siti Sariah, usia 45 tahun dan anggota KSPPS BAIK, center meeting Ginseng sejak 2008.
Ibu Siti Sariah berprofesi sebagai petani, menanam daun singkong, pepaya dan jambu biji bersama sang suami, Pak Inan berusia 52.
Sekitar 30 tahun lebih, keduanya menjadi petani di daerah Kampung Munjul Rt 02/04 Desa Ciaruteun Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Pertama kali diberdayakan oeh KSPPS BAIK, pada Maret 2008, Ibu Siti mendapat pinjaman Rp.800.000 menggunakan akad QH (Qordhul Hasan). Dana pinjaman digunakan untuk membeli pupuk. Saat ini, Ibu Sariah sudah mendapatkan pembiayaan Rp.5.000.000 untuk menambah lahan yang akan dikontraknya.
“Alhamdulillah, dengan bergabung menjadi anggota KSPPS BAIK serta kerja keras yang dilakukan, saya sekarang bisa memiliki lahan sendiri sekitar 1,2 hektare, yang tadinya saya sewa untuk bercocok tanam, selain itu saya juga mengajukan pembiayaan Rp.5.000.000. Saya gunakan untuk mengontrak lahan lagi, sangat bermanfaat apa yang diberikan oleh KSPPS BAIK, usaha berkembang, bisa renovasi rumah dan sekolah anak saya, pokoknya sangat membantu kami dan keluarga”, kata Ibu Sariah menuturkan.
Pada 2017, KSPPS BAIK sudah meyalurkan pembiayaan untuk alokasi modal pertanian sebanyak 2.242 portofolio atau sekitar Rp.4,4 Miliar. “Secara akumulatif, di 2017 pembiayaan disalurkan adalah Rp 93 Miliar dengan Rp 248 juta untuk pinjaman berakad QH. Sedangkan jumlah anggota mencapai 38,801,” kata Kadiv Usaha KSPPS BAIK, Abdul Rohman.
Ibu Sariah sendiri merupakan salah satu anggota aktif yang juga banyak membantu petugas KSPPS BAIK dalma tugasnya. “Terutama untuk memastikan antara akad dan alokasi. Ibu Sariah sendiri telah menjadi anggota terbaik pada 2016”, kata Korwil Bogor Barat KSPPS BAIK, Sumiati.


