https://youtu.be/DyAAgLRUa00
Bukannya saya mau membanding-bandingkan. Tapi, inilah faktanya. Bahwa, pemerintah Inggris memperhatikan hak konsumen dengan baik.
Banyak contoh yang telah saya rasakan. Misalnya, saya pernah membeli pasta maker alias gilingan cistik di Ar*** (sebuah Toko Serba Ada dengan jaringan retail yang sangat banyak di penjuru Inggris). Setelah saya pakai sekali, saya kurang cocok dengan barang ini. Selang beberapa hari, saya kembalikan barang ini. Alasannya? karena barang ini tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Alasan simple itu diterima petugasnya. Sayapun dapat refund.
Pernah pula, suami membeli kabel untuk smart TV kami secara online. Entah bagaimana, pokonya kabel tersebut tidak sesuai dengan yang dipesan. Walhasil, mereka mengirimkan kabel baru, sedangkan kabel sebelumnya tidak perlu dikembalikan.
Dua contoh di atas hanya sebagian cerita ketidakpuasan kami yang disambut baik. Saya rasa, hampir semua keluarga Inggris pernah mengalami hal ini. Maksudnya, refund/dikembalikan/menukar barang yang sudah dibeli, karena tidak puas ataupun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Ternyata, perlindungan konsumen tidak hanya berlaku pada barang, tapi juga jasa. Seperti yang kami alami beberapa waktu lalu. Saya pernah cerita, kan? dua minggu lalu saya ke London.
Seperti biasa, jika ke London, kami memarkirkan mobil di pinggiran kota London, seterusnya menggunakan kereta dan underground, dengan alasan praktris dan ekonomis.
Nah, waktu itu terjadi perubahan jalur. Dimana Jubilee line yang biasa mengantar kami hingga ke pusat Kota London ditutup. Saya baru sadar kemudian, sepertinya penutupan jalur ini dikarenakan ligth festival yang berlangsung di titik-titik keramaian Kota London.
[bctt tweet=”Perlindungan konsumen di Inggris tidak hanya berlaku pada barang, juga jasa”]

