Sistem Pemanen Air Hujan menjadi alternatif solusi penyediaan air bersih.
Kebutuhan air manusia pada umumnya kian hari makin bertambah seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Sedangkan tiap tahun debit air tanah khususnya semakin berkurang karena tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan.
Masyarakat Pulau Panggang merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta yang secara langsung merasakan akibat dari berkurangnya debit air tanah. Selain dikarenakan air tanah yang tidak dapat digunakan untuk kebutuhan minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya, sekitar 4.000 jiwa di area sembilan hektar ini terpaksa mengandalkan air hujan maupun air galon isi ulang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Untuk itu, sebagai upaya membantu memenuhi keutuhan air di sana, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan masyarakat lokal setempat untuk memanfaatkan sumber air alternatif yang laik dikonsumsi. Sistem Pemanen Air Hujan (PAH) menjadi alternatif solusi untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan air meskipun dengan kapasitas yang terbatas.
Sistem Pemanen Air Hujan dengan filterisasi yang digunakan dalam PAH melalui empat tahap. “Penyaringan air hujan ini terdiri dari berupa ijuk, karbon aktif, pecahan bata, busa dakron, dan batu zeolit,” kata Pendamping Semesta Hijau (SEMAI) Dompet Dhuafa Ahmad Sodik, akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, hal tersebut dapat menjernihkan air hujan sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat Pulau Panggang. “Sementara jika air hujan yang turun melebih kuota dan batas penampungan maka air hujan akan ditampung ke sumur-sumur yang ada di beberapa titik sekitar masyarakat seperti yang ditempatkan pada Musholla Almagfiroh, Pulau Panggang,” jelas Sodik.
Ia melanjutkan ratusan Rumah di Pulau Panggang sudah menggunakan sistem “Pemanenan Air Bersih”. Namun metode yang digunakan masih minim untuk dapat dikonsumsi karena air hujan yang digunakan langsung begitu saja di endapkan dalam tong-tong yang telah disediakan. “Dengan adanya Dompet Dhuafa melalui program Semesta Hijau, melakukan pedampingan dengan mengedukasi warga Pulau Panggang dalam memanfaatkan air hujan serta pengelolaan air hujan untuk dapat dikonsumsi,” papar Sodik.
Warga Pulau Panggang Ibu Juliasih pun mengharapkan Dompet Dhuafa dapat memperbanyak tempat-tempat penampungan Air Bersih seperti PAH, sehingga masyarakat tidak lagi kekurangan dalam kebutuhan air bersih. “Saat ini masyarakat Pulau Panggang jika menginginkan air bersih selain membeli maka biasanya mengambil dari pulau-pulau lain di sekitar Pulau Panggang,” cetusnya.

