Dompet Dhuafa dan BWI Hadirkan Rumah Sakit Mata Berbasis Wakaf

[sc name="adsensepostbottom"]

Konsep wakaf produktif yang dikampanyekan oleh Dompet Dhuafa terus menunjukkan perkembangan, salah satunya ditunjukkan lewat  Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi bagi kaum dhuafa.

Dalam rilisnya yang diterima MySharing, Kamis (28/9) malam, dijelaskan hasil survei kebutaan menggunakan metode Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2013-2014 di tiga provinsi, diantaranya Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.  Bahwa kebutaan pada masyarakat usia lebih dari 50 tahun adalah 3,2 persen. Dan sekitar 1,5 persen dari 2 juta penduduk Indonesia menderita katarak dan setiap tahunnya sebanyak 240 ribu orang terancam mengalami kebutaan.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa menganggap penting adanya peningkatan fasilitas kesehatan mata untuk masyarakat. Dan pada Kamis (28/9), Dompet Dhuafa pun mengadakan soft launching Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi Badan Wakaf Indonesia (BWI) di daerah Taktakan, Serang, Banten.

Wakil Ketua Pelaksana BWI, Syibli Syarjaya mengatakan, Rumah Sakit Ahmad Wardi BWI ini terletak di atas sebidang tanah seluas 2.348 meter persegi yang diwakafkan oleh Hj. Ifa Fatimah kepada BWI. Dalam perkembangannya BWI menggandeng Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam pendirian dan pengelolaan rumah sakit mata ini.

“Kami ingin tunjukkan kepada masyarakat bahwa wakaf bukan hanya bisa untuk mendirikan masjid, madrasah, dan kuburan, tetapi juga bisa untuk mendirikan rumah sakit. Kami pun ingin agar wakaf juga mempunyai peran mendekatkan masyarakat kepada fasilitas dan layanan kesehatan,” kata Sybli.

Senada dengan Syibli. Direktur Utama Dompet Dhuafa Filiantropi , Imam Rulyawan sangat antusias dengan kehadiran RS khusus mata ini.

“Kehadiran RS Mata Serang adalah sejarah pertama kali kerjasama nazir BWI dan Dompet Dhuafa.
Menjadi momentum pengelolaan wakaf produktif di Indonesia yang memastikan amanah  agar asset wakaf tersebut memberikan pahala sepanjang masa bagi muwakif.” ujar Imam.

General Manager Corporate Secretary DD, M Sabeth Abilawa menuturkan,  pengelolaan RS Mata Ahmad Wardi menjadi bagian dari ikhtiar DD untuk mewujudkan ketersediaan akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Di RS itu, layanan kesehatan terbuka untuk semua kalangan, baik pasien umum mapun pasien dhuafa. Untuk membiayai pengobatan para pasien dhuafa, pengelola RS akan membantu mereka dengan menggunakan dana zakat.

RS Mata Ahmad Wardi dibangun secara bertahap dengan kapasitas total yang direncanakan mencapai 80 tempat tidur. Pembangunan gedung RS dan pengadaan alat-alat kesehatannya dibiayai lewat dan wakaf yang dihimpun DD dari masyarakat

 

 

T
Telp. 021 741 6050
www.dompetdhuafa.org @Dompet_Dhuafa