Dompet Dhuafa Genjot Wakaf Produktif

[sc name="adsensepostbottom"]

Penghimpunan wakaf ditargetkan mencapai Rp 26 miliar.

Dompet Dhuafa menyiapkan sejumlah langkah terobosan di tahun ini. Salah satunya melalui pengembangan model wakaf produktif. Di tahun ini Dompet Dhuafa pun berencana membangun tiga rumah sakit model wakaf di Indonesia, setelah sebelumnya mengembangkan rumah sakit serupa di Parung dan Lampung Timur.

Direktur Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa Ahmad Shonhaji mengatakan, di tahun ini pihaknya menargetkan penghimpunan wakaf dapat mencapai Rp 26 miliar. Dana tersebut akan dihimpun dari ritel melalui donatur loyal dan melakukan prospek pada donatur baru. “Kami akan prospek donatur baru person to person dan ada donatur loyal. Kami juga akan melakukan intensifikasi ke donatur yang sudah ada,” ujarnya kepada MySharing, Kamis (26/1).

Saluran penghimpunan wakaf juga dilakukan melalui kerja sama dengan korporasi. Dompet Dhuafa pun bekerja sama dengan BNI Syariah untuk penghimpunan dana wakaf produktif Rumah Sehat Terpadu AKA Medika Sribhawono. Di tahun ini Dompet Dhuafa berencana kembali membangun rumah sakit. “Setelah sukses dua rumah sakit di Jampang dan AKA Medika, maka kami bertekad membangun tiga rumah sakit,” kata Shonhaji.

Selain melalui ritel dan korporasi, dana wakaf juga diperoleh dari hasil surplus wakaf. Pada tahun lalu Dompet Dhuafa mencatat surplus wakaf sebesar Rp 1,8 miliar. Secara total, penghimpunan wakaf pada 2016 mencapai Rp 21,6 miliar. “Di 2016 untuk wakaf uang terhimpun Rp 13 miliar, ditambah dengan penghitungan aset yang dikonversi Rp 6,8 miliar,” paparnya.

Dana wakaf yang terhimpun pun disalurkan ke penerima manfaat di berbagai program Dompet Dhuafa, mulai program kesehatan, pendidikan dan ekonomi kemandirian. Dompet Dhuafa tercatat memiliki sejumlah aset wakaf produktif mulai dari ruko, rumah sewa, lapangan futsal, dan rumah sakit.