dompet dhuafa

Dompet Dhuafa Gulirkan Revolusi Peternakan Indonesia

Lembaga amil zakat yang telah 20 tahun lebih berkiprah mengelola dana zakat umat, Dompet Dhuafa, menggulirkan Revolusi Peternakan Indonesia pada Rabu (15/4) di Bogor, Jawa Barat. Program untuk pemberdayaan peternak lokal ini bergulir atas kerja sama Yayasan Damandiri dan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).
IMG_4829Tujuan bergulirnya revolusi ini untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan melalui penyediaan sumber protein dalam negeri. Program juga mencoba meningkatkan jumlah ternak lokal dengan target 100 ribu ternak dalam 2 tahun (1 juta ternak dalam 5 tahun) dan memberikan kesempatan para peternak memiliki serta meningkatkan penghasilan.

Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan, Revolusi Peternakan Indonesia bergulir atas latar belakang kondisi negeri ini yang masih saja mengimpor ternak dari luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki lahan peternakan luas dan segala potensi lainnya untuk swasembada ternak.

“Setiap tahun saat Idul Qurban, sudah berapa juta ekor kambing, domba, dan sapi yang disembelih, tapi kenapa negeri ini belum pernah mencapai swasembada ternak? Untuk memiliki sebuah sistem yang baik di sektor peternakan, perlu adanya sebuah revolusi,” ujar Parni Hadi, dalam siaran pers yang diterima mysharing.

Parni menambahkan, revolusi peternakan ini bisa menjadi bagian upaya mencapai kedaulatan pangan dan energi. Kedaulatan pangan dan energi bisa dicapai sekaligus karena bahan pangan sekaligus juga sumber energi.

“Kedaulatan pangan meliputi swasembada daging, tentu saja. Untuk mencapai swasembada daging, perlu perencanaan yang matang. Ini bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil seperti yang telah dirintis Dompet Dhuafa melalui gerakan Tebar Hewan Kurban (THK) dan program Kampoeng Ternak Nusantara sejak 20 tahun lalu,” jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah sapi lokal di Indonesia kini kian merosot. Populasi sapi dan kerbau berdasarkan Sensus Pertanian 2013, sebanyak 14,2 juta ekor. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 sebanyak 16,7 juta ekor. Sementara itu, konsumsi daging sapi semakin meningkat tiap tahunnya dengan perkiraan 3-4 juta ekor tiap tahunnya.