Dompet Dhuafa menargetkan dapat menjangkau 1.000 penerima manfaat.
Somalia menjadi salah satu negara yang terindikasi sebagai negara gagal. Hal tersebut diperparah dengan Kelaparan dan bencana kekeringan yang merata hampir di seluruh Somalia. Merespon keadaan tersebut, Dompet Dhuafa lewat Disaster Management Center (DMC) menerjunkan tim ke Somalia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan, Jumat malam (31/3).
Manager Social Development Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono menjelaskan, jika dalam jangka waktu terlalu lama tidak ada intervensi apapun dari masyarakat dunia, akan timbul korban jiwa yang sangat besar di Somalia. “Bahkan beberapa lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan dunia sekarang sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar setelah Perang Dunia II. Hal itu didapat dengan mengacu kepada kondisi lima negara terindikasi gagal yaitu Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Nigeria dan Somalia,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima MySharing, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, Dompet Dhuafa merespon kondisi tersebut dengan melihat negara mana yang perlu direspon dengan cepat. Ternyata Somalia yang mengalami kondisi paling parah, maka pihaknya pun mengirim tim ke sana. Rencananya ada dua wilayah yang akan disambangi, yaitu Mogadishu dan Bosaso.
Aksi kemanusiaan Dompet Dhuafa menargetkan 1.000 penerima manfaat di dua wilayah tersebut. “Karena kita menghadapi kondisi kelaparan dan kekeringan, ke sana lah alokasi dana kita dahulukan. Kita harus bisa pastikan masyarakat yang nanti akan menjadi wilayah sasaran Dompet Dhuafa itu terjamin makanan dan air bersihnya. Baru selanjutnya kita akan berbicara dalam konteks kesehatan dan lain-lain,” ujar Arif.
Demi memenuhi kebutuhan air, Dompet Dhuafa akan menggali sumber mata air. Namun, menurut Arif, hal itu tidak akan mudah dilakukan. Selain biaya yang tinggi, penggalian mata air pun harus dalam. “Info dari mitra-mitra kami di Somalia, jika pada umumnya 30 sampai 40 meter sudah cukup untuk membuat sumur, kemungkinan di sana harus menggali sampai 100 meter untuk mendapatkan sumber mata air,” ungkap Arif.
Sementara, Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi Yudha Abadi berharap, dengan dikirimnya Tim DMC Dompet Dhuafa ke Somalia, Dompet Dhuafa bisa melihat dan mempelajari gambaran di sana secara langsung, sehingga bisa menentukan apa yang bisa dilakukan Dompet Dhuafa ke depan secara logis untuk Somalia. “Kami juga memohon do’a, dukungan dan bantuan masyarakat Indonesia dalam bentuk apa pun dan tidak terbatas sebagai kontribusi bagian dari masyarakat dunia,” ujarnya.

