Dubai Islamic Bank (DIB) baru saja menambah kepemilikan sahamnya di Bank Panin Syariah. Kini bank syariah terbesar di Uni Emirat Arab kian melebarkan sayap ekspansinya dengan membidik India.

Menurutnya, India menawarkan peluang besar sebagai perekonomian yang sedang tumbuh karena pengembangan infrastruktur dan transaksi perdagangan dengan Timur Tengah. DIB memang sedang mencari segala peluang di luar negeri, karena Uni Emirat Arab yang populasinya sekitar 10 juta jiwa hanya memberikan potensi pertumbuhan yang terbatas. Baca: Usai Indonesia, Noor Bank Bidik Sri Lanka
“Pekan lalu kami baru saja mendapat persetujuan dari regulator untuk meningkatkan porsi saham di Bank Panin Syariah menjadi 40 persen dan sekarang kami sedang mempersiapkan diri untuk memulai operasional di Kenya dalam beberapa bulan ke depan,” cetus Chilwan. Baca: Dubai Islamic Bank Tambah Porsi Saham di Bank Panin Syariah
Chilwan menuturkan pemerintah India membutuhkan dana untuk menyelesaikan sejumlah proyek ambisius, seperti memodernisasi rel kereta api, pembangunan 100 kota pintar dan koridor kargo. “India menghadapi kesenjangan pendanaan sebesar 300 miliar dolar AS untuk kebutuhan infrastrukturnya sampai 2017. Perbankan India, yang menjadi sumber utama pendanaan, juga sudah di luar kapasitasnya,” pungkas Chilwan.
Berdasar data yang dikompilasi Bloomberg, ada hampir seperempat orang India di Uni Emirat Arab.India juga menjadi rekan dagang terbesar di sana, dengan nilai ekspor-impor mencapai 63,7 miliar dolar AS pada 2014. Pada Agustus 2015 Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan India dan Uni Emirat Arab telah sepakat menciptakan dana bersama sebesar 75 miliar dolar AS untuk investasi di infrastruktur India.

