Tenaga pemasar industri asuransi jiwa memainkan peran yang sangat penting dalam memperkenalkan kepada nasabah akan pentingnya manfaat asuransi jiwa dan membantu mereka merencanakan masa depan keuangan mereka.

Namun, survei mengungkapkan kebanyakan responden memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap industri. “Lebih banyak responden yang setuju bahwa masyarakat dapat mempercayai saran perusahaan jasa keuangan untuk membantu mereka mempersiapkan masa pensiun,” kata Pendiri Global Aging Institute Richard Jackson, belum lama ini. Baca: Pemerintah dan Lembaga Keuangan Perlu Tutup Kesenjangan Perlindungan Masa Pensiun
Ia menambahkan kemungkinan para pekerja mencari nasihat keuangan yang profesional dalam berinvestasi untuk masa pensiun berhubungan erat dengan tingkat pendapatan dan pendidikan mereka. “Sehubungan dengan itu, kebanyakan pekerja yang sudah pernah mendapatkan nasihat keuangan profesional menganggap hal tersebut berguna berskala dari 60 persen di Korea Selatan sampai 96 persen di Indonesia,” papar Jackson.
Dalam survei yang dilakukan oleh Global Aging Institute terungkap bahwa responden asal Indonesia percaya bahwa penasihat keuangan paling bertanggung jawab dalam memutuskan cara berinvestasi untuk masa pensiun. Kendati demikian, tingginya tingkat kepercayaan tersebut tak diikuti oleh keterlibatan mereka dengan lembaga jasa keuangan. Hanya 21 persen pekerja Indonesia yang benar-benar menerima saran dari penasihat keuangan mengenai rencana investasi untuk masa pensiun.
Terkait hal itu, tenaga pemasar dapat membantu nasabah menganalisa situasi keuangan saat ini dan mengkaji bagaimana mereka dapat melindungi diri untuk dapat memenuhi tujuan keuangan jangka panjang mereka. Produk asuransi dapat menjadi salah satu pilihan karena dapat memberikan perlindungan dan memungkinkan nasabah untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, mengungkapkan saat ini masih terdapat kesenjangan proteksi yang besar di Indonesia karena banyak keluarga Indonesia yang belum memahami pentingnya asuransi, atau sudah memiliki asuransi namun dengan nilai perlindungan yang belum memadai. “Spiritnya sebagai bangsa Indonesia, kami berkomitmen melalui tenaga pemasaran kami untuk memperkecil gap (kesenjangan) itu,” ujar Rinaldi. Baca: Prudential Percepat Proses Rekrutmen Agen
Prudential Indonesia pun telah memulai inisiatif edukasi yang dikenal dengan kampanye “I am Prudential” sejak akhir tahun 2014. Kampanye ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kehadiran tenaga pemasar dalam membantu nasabah mencapai tujuan finansialnya. “Di Prudential kami memiliki lebih dari 240 ribu tenaga pemasar yang berlisensi dan secara konsisten mensosialisasikan betapa pentingnya memiliki asuransi jiwa, serta peran dari asuransi jiwa sebagai pondasi penting dalam perencanaan keuangan yang baik,” kata Rinaldi.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim, pun optimis target industri untuk memiliki sebanyak 500 ribu agen asuransi jiwa di seluruh Indonesia akan dapat tercapai. “Untuk membantu memberikan edukasi akan pentingnya asuransi jiwa kepada masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkas Hendrisman.

