Pasar keuangan syariah Indonesia masih terlihat atraktif di mata para investor. Bank terbesar Uni Emirat Arab, Emirates NBD pun menyatakan ketertarikannya masuk ke pasar Indonesia.

Dhani menuturkan Emirates NBD memiliki dua opsi untuk mendirikan bank syariah, yaitu dengan mengakusisi bank eksisting atau mendirikan bank syariah baru. Total modal yang rencananya akan dibawa adalah sekitar 300 juta dolar AS (Rp 3 triliun). “Kami sih harapkan secepatnya, bisa saja 2016 diproses sepanjang mereka cepat mengajukannya, kami akan cepat memproses,” jelasnya.
Ia mengatakan OJK masih terbuka bagi pendirian bank syariah dengan kepemilikan asing sepanjang mereka membawa keahlian dan kompetensi yang lebih baik ke Indonesia. “Saya kira masih ada ruang, tapi kami evaluasi jangan sampai banyak juga bank asingnya,” ujar Dhani. Baca: OJK Tidak akan Perketat Operasi Bank Asing
Menurut Dhani, ketertarikan bank asing akan industri perbankan syariah Indonesia karena memiliki pasar yang masih luas. Berbeda dengan pasar perbankan syariah Malaysia, Bahrain dan Timur Tengah yang sudah jenuh. “Mereka ini memiliki modal besar, dan sekarang mereka sudah melirik Indonesia untuk investasi,” pungkasnya.
Di Indonesia baru ada satu bank asing syariah yang beroperasi, yaitu Bank Maybank Syariah Indonesia. Sementara, Malaysia yang memiliki 17 bank syariah, enam diantaranya merupakan bank asing. Hingga Juni 2015 aset perbankan syariah Indonesia tercatat telah mencapai Rp 272,3 triliun.

