Sehari sebelum peristiwa teror di Paris, Prancis, serangan bom juga terjadi di Beirut Lebanon, yang tak mendapat sorotan media sebagaimana yang terjadi Prancis.

Media sosial seperti Facebook ramai dengan postingan terkait serangan teror di Paris pada akhir pekan lalu. Sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban di Paris, Facebook pun memungkinkan penggunanya untuk memasang foto profil dengan latar warna biru, merah dan putih (bendera Prancis). Tak lama kemudian, media sosial tersebut menghidupkan fitur “Safety Check”, yang membuat penggunanya dapat menandai diri mereka sendiri bahwa mereka aman dari suatu peristiwa tragedi.
Fitur Safety Check dan pilihan latar foto profil inilah yang kemudian mendapat respon dari sejumlah pengguna Facebook. Sehari sebelum serangan teror di Paris, Lebanon juga mendapat serangan bom bunuh diri di Beirut. Namun, serangan bom di Beirut itu tak mendapat perhatian serupa dengan apa yang terjadi di Paris, meski keduanya sama-sama berbentuk serangan teror.
Salah seorang pengguna Facebook, Sanjay Manaktala pun bertanya kepada pengelola media sosial itu, apakah dirinya bisa memperoleh opsi warna Beirut sebagai foto profil. Sama dengan bendera Prancis yang bisa dijadikan latar foto profil oleh pengguna Facebook. Baca: Diminta Menggambar Nabi Muhammad SAW, Reaksi Anak Muslim Prancis Ini Sangat Menyentuh
Namun, selain itu muncul pula keheranan akan fitur Safety Check di Facebook yang baru dihidupkan ketika peristiwa di Paris terjadi. Mengapa fitur itu tidak diaktifkan sebelumnya ketika pengeboman di Beirut, yang menewaskan sedikitnya 43 orang dan 239 orang terluka, terjadi? Baca: Muslim Prancis Serukan Kampanye #JeSuisNous
Pendiri dan Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg, berdalih Safety Check sebelumnya diaktifkan hanya ketika terjadi bencana alam. Namun, ketika terjadi serangan di Paris, pihaknya memutuskan untuk menghidupkan pula fitur itu saat terjadi bencana kemanusiaan. “Kami peduli dengan semua orang dan akan bekerja keras membantu para korban bencana semampu kami,” ujarnya, dilansir dari Time, Senin (16/11). Dalam peristiwa teror di Paris setidaknya lebih dari 125 orang tewas dan 350 orang terluka.

