Filipina Lirik Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]

Sukuk dilirik sebagai opsi pendanaan yang layak.

filipinaSukuk dinilai dapat menjadi pilihan sumber pendanaan layak bagi pemerintahan terbaru Filipina yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte. Namun, kesuksesannya akan tergantung pada pricing yang diberikan dan repson Timur Tengah terhadap pelaku pasar sukuk terbaru.

Sejumlah negara di Asia, selain Malaysia dan Indonesia, memang kini mulai melihat sukuk sebagai salah satu alternatif pembiayaan. Hong Kong berencana akan masuk ke pasar sukuk untuk ketiga kalinya, sedangkan Sri Lanka dan Maladewa mempertimbangkan untuk menerbitkan sukuk perdananya.

Pemerintah Filipina pun mulai melirik sukuk sebagai salah satu bentuk diversifikasi profil utang, meski belum ada rencana pasti terkait hal tersebut. “Filipina akan menjadi tambahan yang menarik bagi pasar sukuk global, karena menawarkan kesempatan investasi dengan fundamental berbeda,” kata Chief Investment Officer of Global Sukuk Franklin Templeton Investments Dino Kronfol, dilansir dari Reuters, Senin (13/6).

Sementara, Partner Norton Rose Fulbright Vicky Muenzer Jones menuturkan, pemerintah Duterte masih harus menyiapkan peraturan untuk memfasilitasi sukuk. “Selain isu regulasi, pemerintah juga harus memutuskan struktur mana yang terbaik,” ujarnya.

Assistant General Counsel and Practice Leader of Islamic Finance Asian Development Bank Ashraf Mohammed mengatakan, sudah ada draft regulasi yang disiapkan untuk mempromosikan keuangan syariah di Filipina, sehingga akan mendorong pula penerbitan sukuk. “Sebuah rancangan peraturan telah masuk parlemen sebelum pemilihan umum dan diperkirakan akan diajukan kembali pada parlemen baru,” tukasnya.

[bctt tweet=”Minat akan instrumen sukuk terus berkembang di kawasan Asia” username=”my_sharing”]

Minat akan instrumen sukuk terus berkembang di kawasan Asia untuk membiayai proyek infrastruktur. Berdasar data Zawya, sampai saat ini sudah ada 27,9 miliar dolar AS dengan 254 penerbitan di pasar sukuk global. Turun dari 33,7 miliar dolar AS dengan 310 penerbitan pada tahun lalu.