“Kau adalah aku yang lain” adalah bukti nyata film yang mendeskreditkan Islam dan umat Muslim.
Video police movie berjudul “Kau adalah Aku yang lain” menjadi viral di media sosial (medsos) baru-baru ini. Film pendek itu diunggah ke akun Facebook Divisi Humas Polri, pada Kamis (22/6).
Sontak menimbulkan pro dan kontra lantaran film ini ada unsur SARA sehingga menjadi trending topic di medsos.
Terkait hal itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin menyayangkan beredarnya video atau film pendek berbau sara yang disebarkan oleh Divisi Humas Polri.
Menurut Din, video tersebut berpotensi mendeskreditkan Islam dan umat muslim. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode mengatakan, video berdurasi tujuh menit itu jelas menyakiti hati umat Islam.
“Video tersebut memberi penggambaran bahwa umat Islam adalah agama yang intoleran. Saya meminta kepada semua pihakyang terlibat, baik sutradara maupun produser dan sponsornya untuk meminta maaf,” ujar Din dalam rilisnya yang diterima MySharing, Jumat (30/6).
Mantan Ketua Umum MUI ini menilai, narasi dalam video itu keliru dan rancu, karena justru umat Islamlah yang sangat toleran dan membela kemajemukan Indonesia.
“Video itu sendiri adalah bukti nyata dari intoleransi dan anti kebhinnekaan, dan menyakiti hati pihak lain saat mereka merayakan hari suci,” tegas Din.
Din menyesalkan keterlibatan Polri dalam pembuatan atau penyebaran video/film itu. Dia mengaku mempertanyakan kresibilitas polisi sebagai aparat penegak hukum, namun justru membantu hal yang berlotensi mengganggu keamanan.
“Saya tidak yakin pembuatan dan penyebaran video itu diketahui apalagi disetujui oleh Pimpinan Polri. Saya kira itu dibuat oleh anak buah yang tidak paham atau gagal paham tentang realitas masyarakat. Saya kira kali ini Mabes Polri teledor dan kecolongan maka harus segera mengusutnya,” ungkap Din.

