
dari stosfest.com
Sesosok lelaki muda berseragam polisi lari mengejar sesosok lelaki muda lain berkaus di roof top (bubungan atap) sebuah gedung bertingkat, hingga di dekat tepian, mendadak polisi tersebut tersandung. Gambar berikutnya adalah lelaki yang dikejar tadi menahan kaki polisi yang setengah badannya sudah di luar tepian, nyaris jatuh.
“Kenapa kau menyelamatkan aku”, kata polisi itu, jadi kalimat pertama yang muncul dalam film itu. Lelaki yang dikejar menjawab, kalau menolong harus tidak tebang pilih, tidak seperti polisi. Berikutnya, mereka berdialog sampai film diakhiri adegan polisi memborgol tangan lelaki yang dikejarnya. Film itu berjudul “Wrong Day” dengan durasi 3 menit 30 detik, karya sutradara Yusuf Radjamuda produksi tahun 2011.
Film itu membuka festival film South to South (SToS), di ruang teater Goethe Institut, Jakarta, Jumat malam, 14 Maret 2014. Sebuah festival film lingkungan dua tahunan, yang akan berlangsung hingga Selasa besok (18 Maret 2014), dan digelar juga di Kine Forum, Jakarta. Hingga kini, South to South adalah satu-satunya festival film di Indonesia yang fokus pada tema tersebut.
Ini merupakan tahun ke lima gelarannya, dengan tema “O Balihara: Memelihara Harapan Bagi Nusantara”. O Balihara berasal dari bahasa suku Kei di Maluku Tenggara yang berarti “Pelihara”, dengan harapan menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk memelihara dan menyelamatkan alam Indonesia yang semakin kritis. Kali ini, menayangkan 63 film dokumenter dan fiksi dari berbagai berbagai negara.
SToS dihelat bersama oleh koalisi lembaga swadaya masyarakat, yakni, JATAM (Jaringan Advokasi Tambang), WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), Bingkai Indonesia, CSF-CJI (Indonesia Civil Society Forum for Climate), Sawit Watch, Ecosister, Gekko Studio, dan KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan).
Dengan SToS, konsorsium berharap film dapat menjadi media efektif dalam membangun kesadaran individu untuk menjaga lingkungan” jelas Abetnego Tarigan. Mereka meyakini, media film bisa menggugah kesadaran sosial masyarakat untuk isu atau kasus lingkungan, dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Selain pemutaran film, digelar juga diskusi-diskusi, pameran produk nusantara, pertunjukkan stand up comedy, dongeng untuk anak-anak oleh PM Toh, dan Jazz Hijau. Jadwal selengkapnya bisa dilihat di http://www.stosfest.com/.

