[sc name="adsensepostbottom"]
Seruan ditujukan kepada masyarakat internasional untuk memboikot segala produk yang diekspor oleh India.
Elemen-elemen gerakan Islam di berbagai daerah Nusantara mulai menunjukkan protesnya terhadap konflik agama di India yang melibatkan umat Islam dan Hindu. Salah satu elemen itu adalah Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Lampung.
Pernyataan sikap FUIB Lampung, diterima MySharing pada Sabtu (29/2) dan ditandatangani oleh , Ketua Umum FUIB Lampung, Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA dan Sekretaris Umum, Akbar Tanjung, S.Pd. ini bertanggal Kamis (27/2).
Dalam pernyataan sikapnya, FUIB Lampung menyatakan sikapnya, yaitu:
- Mengutuk dengan tegas segala bentuk tindakan brutal dan pembantaian biadab serta sadis terhadap umat Islam di New Delhi oleh Umat Hindu yang dengan nyata terjadi pembiaran oleh rezim ekstrim radikal dan intoleran Hindu India.
- Meminta kepada dunia Internasional memberikan tekanan diplomatik terhadap rezim ekstrim radikal dan intoleran Hindu India untuk memberhentikan segala bentuk pembantaian brutal dan biadab terhadap Umat Islam di New Delhi oleh Umat Hindu New Delhi India dan negara bagian lainnya.
- Meminta kepada PBB dan Lembaga HAM Internasional untuk mengusut tuntas dengan menurunkan tim pencari fakta ke New Delhi India.
- Meminta kepada PBB untuk menjatuhkan sanksi ekonomi dan diplomatik terhadap rezim ekstrim radikal, intoleran India.
- Meminta pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas membela Muslim India dengan menekan rezim ekstrim radikal dan intoleran India untuk menyetop segala bentuk pembantaian sadis dan tindakan brutal terhadap Umat Islam New Delhi India serta memberikan jaminan keamanan.
- Meminta kepada masyarakat internasional untuk memboikot segala product yang diekspor India.
- Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengirim tenaga medis dan bantuan kemanusiaan kepada Umat Islam di New Delhi India.
- Menghimbau kepada masyarakat Muslim Indonesia untuk tidak terpancing dan tetap menjaga keamanan dan kerukunan beragama.
- Meminta kepada semua elemen bangsa dan Negara manapun, untuk tidak lagi menuding Islam sebagai agama teroris, radikal, ekstrem, karena Islam agama damai dan cinta damai. Bahkan justeru Islam selalu menjadi korban. (Di saat Muslim mayoritas maka minoritas hidup damai dan bebas beribadah, tapi sebaliknya di saat Muslim minoritas selalu menjadi korban kebiadaban dan kezholiman).

