Guyana Tertarik Jalin Kerjasama dengan IDB

[sc name="adsensepostbottom"]

Melihat negara tetangganya Suriname bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) membuat pemerintahan Guyana tertarik melakukan hal serupa.

sukuk idbSebagai bagian dari upaya untuk mengentaskan kemiskinan, Republik Guyana berminat untuk memperoleh penyaluran pembiayaan secara syariah. Presiden Guyana, David Granger berencana memperluas hubungannya dengan lembaga keuangan internasional, salah satunya dengan IDB.

Guyana merupakan salah satu negara termiskin di benua Amerika dengan pendapatan per kapita 3.763 dolar AS pada 2014 (data Bank Dunia). Untuk meningkatkan posisinya di pasar global, pemerintahan setempat pun memprioritaskan pengembangan infrastruktur sebagai kunci utama dan proyek skala besar dalam pipeline, yang sebagian besar untuk meningkatkan sistem transportasi Guyana.

Proyek-proyek tersebut pun dinilai sebagai kesempatan potensial bagi IDB untuk turut serta membiayai. Baru-baru ini Presiden Granger bertemu dengan perwakilan IDB untuk meninjau peluang pembiayaan yang prospektif, termasuk kemungkinan Guyana tergabung dalam IDB. Baca: Pembiayaan Syariah Harus Berikan Porsi Lebih Besar Kepada UMKM

“Diskusi berjalan baik. Presiden sangat mendukung ide kerjasama dan menyebutkan negara tersebut telah mengidentifikasi prioritas pemerintah di sektor energi dan infrastruktur,” ujar Manager Divisi Layanan Konsultasi IDB Aleem Ur Rehman, dilansir dari Islamic Finance News, Senin (2/11). Baca: Sukuk Dapat Jembatani Kesenjangan Pembiayaan Infrastruktur

Jika Guyana masuk dalam keanggotaan IDB, maka negara itu akan menjadi negara kedua di benua Amerika yang melakukan hal itu, setelah Suriname. Di awal tahun ini IDB telah mengucurkan dana sebesar 75,8 juta dolar AS ke Suriname untuk proyek kesehatan dan pendidikan. Hubungan formal dengan Guyana pun akan membuat kehadiran IDB semakin menonjol di kawasan Amerika Selatan.