Penelitian terbaru: film animasi anak mengandung 2,5 kali adegan kematian dan pembunuhan lebih banyak daripada film orang dewasa. Nah lo!

Akhir tahun enaknya ajak anak-anak menonton berbagai film animasi yang ditawarkan. Sebelumnya, kita mengenal film populer Frozen (2013) dan Snow White (1937). Di layar televisi berbayar lokal, Snow White beberpa kali diputar, bersama film animasi populer produksi Walt Disney lainnya. Di lapak DVD, film animasi populer banyak tersedia baik yang banyakan maupun asli.
Namun penelitian terbaru, film animasi anak-anak, memiliki 2,5 kali lebih banyak adegan kematian dan pembunuhan daripada film untuk orang dewasa. Dalam hasil penelitian berjudul CARTOONS KILL: casualties in animated recreational theater in an objective observational new study of kids’ introduction to loss of life yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine (BJM) Christmas 2014: Media Studies (16/12), ditemukan bahwa dua pertiga film animasi anak lebih banyak mengandung adegan kematian karakter-karakter utamanya dibandingkan film non animasi untuk orang dewasa. Penyebab kematian di film animasi anak pada umumnya seperti serangan hewan atau jatuh sedangkan pada film orang dewasa, terkena tembakan atau sakit.
Tiga belas peneliti dari University College London (Inggris), University of Ottawa (Kanada), School of Public Health-University of Alberta (Kanada), Division of Community Health and Humanities-Memorial University–St John’s (Kanada), menganalisa 45 film animasi top anak-anak, mulai dari Putri Salju (1937) sampai Beku (2013), dan menemukan didalam film-film tersebut mengandung 2,5 kali adegan kematian lebih banyak dibandingkan film-film untuk orang dewasa yang dibuat pada tahun yang sama.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Ian Colman, Associate Professor of Epidemiology, Department of Epidemiology and Community Medicine, University of Ottawa ditemukan, justeru adegan kematian banyak diletakkan di bagian pembuka film.[su_pullquote align=”right”]”Menonton film di mana orang tua dari karakter utama film tersebut meninggal dunia bisa membuat anak-anak trauma”[/su_pullquote]
“Adegan kematian pada film animasi anak yang dicontohkan adalah kematian ibu Nemo dimakan oleh ikan Barracuda di awal film Finding Nemo. Adegan berdurasi 4 menit 3 detik. Contoh lainnya, kematian orang tua Tarzan dalam film Tarzan, dimakan oleh Leopard, berdurasi 4 menit 8 detik. Lalu, ayah Cecil Gaines yang ditembak di depan matanya berdurasi 6 menit dalam film The Butler”, kata para Peneliti di research paper-nya.
Para peneliti menyarankan bahwa orang tua mungkin harus mempertimbangkan untuk ikut menonton film tersebut guna mengawasi anak-anak mereka, “Karena dalam hal ini anak-anak sangat membutuhkan dukungan emosional setelah mereka menyaksikan “kengerian” yang akan terlihat”, kata para Peneliti. “Menonton film di mana orang tua dari karakter utama film tersebut meninggal dunia (peristiwa ini 5x lebih mungkin terjadi pada film animasi anak-anak) bisa membuat anak-anak mengalami trauma,” kata mereka menambahkan.

