Pasca Tsunami, Provinsi Daerah Istimewa Aceh (DIA) terus berbenah. Provinsi di ujung Barat Indonesia tersebut kini bahkan telah mencanangkan tekad guna menjadi “Destinasi Pariwisata Syariah Terkemuka di Asia Tenggara pada Tahun 2017”. Salah satu daerah di Aceh yang akan diajukan sebagai andalan dalam program tersebut adalah kota Sabang. Lalu seperti apakah rencana program tersebut?

Menurut Riyanto, provinsi Aceh sangat serius guna membenahi dirinya agar bisa menjadi daerah wisata syariah terkemuka di tanah air. “Aceh pasca Tsunami terus berbenah. Infrastruktur di Aceh kini sangat bagus setelah dibangun kembali pasca bencana. Pemandangan di sini juga indah. Sehingga mereka serius untuk bisa menjadikan Aceh daerah pariwisata syariah terkemuka di Asia Tenggara,” papar Riyanto Sofyan.
Dijelaskan Riyanto, dalam kaitannya dengan program pengembangan pariwisata syariah provinsi Aceh di atas, PT Sofyan Hotel Management & Consultant telah diajak bergabung guna mengembangkan kota Sabang, salah satu kota di Aceh, untuk dijadikan sebagai “Kota Hijau Syariah” (Green Islamic City). “Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (suatu badan sejenis Otorita Batam), telah bersepakat mengajak pihak Hotel Sofyan Group untuk bekerjasama di dalam membangun kawasan Sabang menjadi Kota Hijau Syariah, yang terkait erat dengan program pariwisata syariah di provinsi Aceh,” ujar Riyanto.
Lebih lanjut Riyanto, “Badan Pengusahaan Kawasan Sabang telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan kami Sofyan Hotel Group, serta PT Powertel Megapolitan Development untuk mengembangkan kota Sabang menjadi Kota Hijau Syariah. Pihak Powertel Megapolitan Development yang akan membantu membangun infrastrukturnya, sementara kami sebagai konsultan dalam master plan pariwisata syariahnya,” papar Riyanto bersemangat.
Menurut Riyanto, dalam kaitannya dengan perencanaan kota Sabang menjadi Kota Hijau Syariah, pihaknya dari Hotel Sofyan Group juga berencana untuk berinvestasi dengan membangun hotel syariah di kota tersebut. “Kami juga akan membangun sendiri hotel Sofyan Syariah di sana, selain sebagai konsultan pariwisata syariah,” lanjutnya lagi.
Saat ini, meski dikenal sebagai daerah yang memiliki wisata pantai yang indah, kota Sabang termasuk kurang memadai dari sisi akomodasi penginapan bagi para tamu yang datang ke kota tersebut. Penginapan berupa hotel masih sangat jarang disini, karena yang ada masih hanya berupa rumah-rumah kunjungan wisata (home stay). Padahal menurut Riyanto, prospek kota Sabang ini untuk menjadi daerah pariwisata syariah unggulan di Aceh ini sangatlah besar.
“Sabang ini yang akan dijadikan daerah wisata syariah unggulan bagi Aceh yang ingin menjadi destinasi wisata syariah terkemuka di Asia Tenggara di 2017,” papar Riyanto lagi.
Menurut Riyanto, dalam master plan pengembangan kota Sabang sebagai daerah unggulan pariwisata syariah, pihak owner juga telah berencana mengundang para investor dari Negara-Negara kawasan Teluk (Timur Tengah) untuk membangun investasi berupa properti hotel di kota Sabang ini. Dengan mengajak investor dari ‘negeri seribu satu malam’ itu, maka Sabang akan berprospek bagus guna bisa menjadi daerah tujuan pariwisata syariah unggulan bagi para wisatawan Muslim dari Negara-negara Timur Tengah, selain dari Negara-negara di kawasan lainnya. *

