IDB Catat Nilai Bersih 12 Miliar Dolar AS

[sc name="adsensepostbottom"]

Pembiayaan IDB kepada negara anggota disalurkan ke berbagai sektor sosial ekonomi.

Islamic Development Bank (IDB) memaparkan Laporan Tahunan 2015 hari ini, Senin (16/5). Dalam laporannya tersebut IDB mencatat nilai bersih yang disetujui sebesar 12 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat mencapai 10,7 miliar dolar AS.

Kepala Ekonom IDB Savas Alpay mengatakan, kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menerima pembiayaan terbesar dari IDB dengan nilai mencapai 4,9 miliar dolar AS. Selanjutnya kawasan Sub Sahara Afrika dengan nilai sebesar 3,5 miliar dolar AS, kawasan Asia sebesar 2,6 miliar dolar AS dan Commonwealth of Independent States (terdiri dari negara pecahan Uni Soviet) sebesar 307,8 juta dolar AS.

Alpay menuturkan, IDB menyediakan pinjaman dan bantuan untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi kepada negara-negara anggotanya. “IDB selalu mengkaji beragam aktivitas yang berhubungan dengan sumber pendanaan, program peningkatan kapasitas, pembiayaan, kerja sama dan kontribusi pada layanan keuangan syariah,” ujarnya, Senin (16/5).

IDB juga menyediakan bantuan teknis untuk menciptakan sebuah sistem yang bisa mendukung pertumbuhan keuangan syariah kepada negara-negara anggota IDB dan non anggota. Alpay menyebutkan, di tahun ini pun akan ada kerja sama 10 proyek baru di antaranya di Indonesia berupa pengembangan pengelolaan risiko, Djibouti dan Maroko untuk menangani risiko tinggi bayi yang baru lahir, serta Suriname dan Malaysia terkait produktivitas padi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali mengapresiasi kontribusi Indonesia yang menjalin kerja sama dengan negara lainnya dengan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota lainnya melalui program Reserve Linkage. “Kami berharap kerja sama Indonesia dengan negara anggota IDB lainnya dapat meningkat. Event ini (Sidang Tahunan IDB) merupakan peluang yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan 56 negara anggota lainnya,” pungkas Ali.

[bctt tweet=”IDB: tahun ini akan ada kerja sama 10 proyek baru di antaranya di Indonesia” username=”my_sharing”]

Pada 2015, IDB meluncurkan 36 program bantuan di tujuh negara anggota dan 29 negara non anggota. Dari seluruh program tersebut, 10 diantaranya ditujukan untuk bantuan darurat kepada tujuh negara anggota dan tiga negara non anggota sebesar 6 juta dolar AS. Berdasarkan negaranya, lima negara terbesar yang menerima pembiayaan terbesar dari Grup IDB adalah Mesir, Turki, Bangladesh, Pakistan dan Senegal.