IFW 2015 Ditutup, Fashion Muslim Indonesia Diharapkan Tembus Pasar Mancanegara

[sc name="adsensepostbottom"]

Perhelatan akbar Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 yang baru saja ditutup semalam (2/3/2015),, menjanjikan potensi tersendiri bagi kemajuan industri fashion Muslim di tanah air. Sebesar apakah potensi tersebut?

Indonesia Fashion Week 2015Ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 yang baru saja selesai diselenggarakan di Gedung Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta pada 26 Februari – 1 Maret 2015 kemarin, menerbitkan banyak harapan terhadap perkembangan industri fashion di tanah air, termasuk juga fashion Muslim.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional – Nus Nuzulia Ishak , bahwa fashion muslim memiliki harapan besar untuk memperkuat pasar domestik, dan juga untuk menembus sejumlah pasar luar negeri. Karena dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia memiliki modal dasar mengembangkan fashion Muslim Indonesia

“Khusus sektor fashion muslim, potensi bangsa ini juga besar mengingat jumlah penduduk muslim terbesar ada di negara ini. Peluang pasar ekspor yang tersedia pun tidak hanya di negara-negara Afrika dan Timur Tengah, namun sudah meluas ke wilayah Amerika dan Eropa,” tegas Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers yang diterima MySharing kemarin.

Menurut Nus Nuzulia Ishak, dengan saat ini semakin menjamurnya bermunculan komunitas-komunitas fashion muslim di tanah air, maka Indonesia juga berpotensi menjadi hub (pusat) produk fesyen muslim, terutama di kawasan ASEAN.

“Hal ini tentunya semakin memperkuat posisi Indonesia di sektor fesyen, terlebih dalam menyambut pelaksanaan MEA,” harap Nus Nuzulia Ishak,

Dijelaskan Nus Nuzulia, pihaknya juga concern pada pengembangan industri fashion Muslim tanah air ini. Pada IFW 2015 kemarin, Kemendag sendiri berpartisipasi pada zona khusus produk fesyen muslim di Hall Cendrawasih dengan memfasilitasi 40 dari 160 booth yang terdapat di zona tersebut. Pelaku usaha yang difasilitasi terdiri atas pelaku fesyen yang merupakan anggota APPMI di mana sebagian telah mengikuti coaching program pengembangan merek oleh Ditjen PEN. *