Ayah seorang pengantar pizza di Kentucky, Amerika Serikat mengampuni, memeluk, bahkan mendoakan pembunuh anaknya. At Taubah 51 membimbingnya.
Ayah dari pengantar pizza itu bernama Dr. Abdul Munim Sombat Jitmoud, memaafkan pembunuh anaknya yang bernama Salahuddin Jitmoud. Sang pembunuh sendiri bernama Trey Alexander Relford.
Islam mengajarkan bahwa Allah SWT tidak akan bisa memaafkan seseorang sampai orang yang dianiaya itu mengampuni penganiayanya. Sebagaimana dikutip dari CNN Edition, “Pintu kesempatan bagi Tuhan untuk memaafkan dia terbuka … Jadi, jangkau dia. Anda memiliki sebuah babak baru dari kehidupan yang lebih baik di masa depan,” kata Abdul Munim Sombat Jitmoud kepada pembunuh anaknya, Relford di pengadilan Kentucky, Selasa (7/11).
Pada April 2015, Salahuddin Jitmoud yang sedang bekerja mengantarkan pizza, dirampok dan ditikam sampai mati di sebuah kompleks apartemen di Lexington, Kentucky. Mayatnya ditemukan tergeletak di selasar kompleks.
Tiga orang ditangkap dalam kejahatan tersebut, namun tuduhan terberat jatuh kepada Relford. Juri pun memutuskan Relford bersalah karena telah merencanakan perampokan tersebut, meskipun sebenarnya Relford menolak membunuh Jitmoud.
Relford dijatuhi hukuman 31 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam pembunuhan, keterlibatan perampokan, dan percobaan pembunuhan.
Ayah Jitmoud mengatakan kepada Relford bahwa dia memaafkannya “atas nama Salahuddin dan ibunya,” yang meninggal dua tahun sebelum anaknya.
“Sudah dua tahun tujuh bulan saya menderita disertai banyak mimpi buruk,” kata Jitmoud kepada CNN. “Apapun yang terjadi padamu berasal dari Allah SWT, biarlah orang percaya mempercayai Dia.”
Dari CNN WLEX, Relford membalas kebaikan keluarga Jitmoud dengan mengatakan, “Tidak banyak yang bisa saya katakan, saya menyesal tentang apa yang terjadi hari itu, saya tidak dapat melakukan apapun untuk mengembalikan anak Anda kembali.”
Perkataan Relford dibalas oleh Jitmoud, “Saya marah pada setan, siapa yang menyesatkan Anda dan menyesatkan Anda untuk melakukan kejahatan yang mengerikan itu,” kata Jitmoud. “Saya tidak menyalahkan Anda, saya tidak marah kepada Anda, saya memaafkan Anda”, kata Jitmoud menambahkan.
Jitmoud sampai pada kesimpulan itu setelah membaca Alquran lebih sering, untuk menemukan kedamaian. Jitmoud pun merujuk Surat At Taubah ayat 51 (9:51), “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.
[bctt tweet=”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami” username=”my_sharing”]
Di akhir persidangan, Jitmoud membisikkan doa kepada Relford, “Insyallah, Allah telah mengampuni Anda”, kata Jitmoud.
https://www.youtube.com/watch?v=L5Fxj7Kuzy8

