Indahnya Upgrade diri Di Bulan Penuh Berkah

[sc name="adsensepostbottom"]

Sudah berapakah usia kita saat ini ? Sudah berapa kalikah kita melewati pergantian tahun ? adakah program, rencana, atau peningkatan kualitas diri yang kalian rencanakan ? jika belum ada, ayo mari kita buat saat ini ! dengan terus mengupdate diri maka dengan sendiri kualitas diri akan meningkat.

Kesuksesan tidak akan pernah datang begitu saja. Kadang ia baru mengetuk pintumu selepas usaha yang lama. Atau selepas perjuangan berdarah-darah yang menghabiskan waktu bersenang-senang di masa muda. Jika diibaratkan tamu, kesuksesan adalah tamu dengan nama besar yang perlu dipersiapkan kunjungannya.

Oleh karena itu maka mari kita persiapkan diri sebaik mungkin atau ia tak akan pernah datang kepada kita.

Salah satu kunci sukses berkarier adalah jangan pernah membiarkan diri stagnan. Anda harus punya motivasi dan keyakinan dan untuk maju. Namun, tak cuma motivasi Anda juga harus memiliki skill yang memadai.

Janganlah Skill yang anda miliki tersbut anda diamkan begitu saja, Anda harus mengatur dan meningkatkan kemampuan Anda secara efektif.Dengan mengupgrade kemampuan atau skill akan membuka kesempatan lebih besar untuk meraih posisi puncak.

Cara terbaik untuk upgrade diri kita. Dengan mempelajari hal-hal baru, kita semakin banyak tahu tentang sesuatu yang baru. Hal-hal baru tidak harus yang luar biasa namun yang biasa pun perlu untuk kita ketahui.

Bakat yang kita miliki tidak akan bermanfaat jika tidak dikembangkan. Anda tentu pernah mendengar seseorang yang memiliki bakat seni atau apapun yang hanya dipendam sendiri tanpa pernah mau mengembangkan maka dengan sendirinya akan tenggelam bersama perubahan.

Seorang pemain sepak bola profesional tentu bisa berhasil melenggang ke pentas piala dunia ketika ia berusaha untuk mengembangkan bakat yang ia miliki, cara yang dilakukan adalah dengan berlatih dan terus berlatih serta mencoba terus menerus tanpa pantang menyerah.

Dengan mempelajari hal-hal baru disekitar kita, akan semakin meningkatkan pengetahuan kita. Mempelajari hal-hal baru juga akan semakin memudahkan kita untuk menerima dan mengikuti setiap perubahan yang terjadi, karena kita mudah menyesuaikan diri.

Energi yang kita miliki terdiri dari dua jenis yaitu positif dan negatif. Keduanya harus seimbang agar kehidupan kita dapat memiliki arti. Energi yang kita miliki harus disalurkan kearah positif, jangan sampai sekali-kali disalurkan untuk hal negatif.

Banyak contoh hal positif misalnya, membantu sesama yang memerlukan, kerja bakti dilingkungan, aktif dalam kegiatan amal dan masih banyak lagi.

Jangan pernah cepat puas dan carilah cara untuk meningkatkan kualitas profesionalisme. Tak ada yang akan menikmati hasilnya selain diri sendiri, kok. Nah, berikut ini My Sharing akan berbagi beberapa trik untuk upgrade diri Anda di bulan Ramadhan yaitu :

Pertama, melakukan muhasabah

Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah dengan menyendiri untuk melakukan muhasabah dan mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan. Jika hal ini dilakukan, niscaya orang yang melaksanakannya akan beruntung.

Bukanlah sebuah aib untuk rujuk kepada kebenaran, karena musibah sebenarnya adalah ketika terus-menerus melakukan kebatilan. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan,

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ

 “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)” (HR. Tirmidzi).

Kedua, membuka diri dengan menerima saran orang lain

Bermusyawarahlah bersama rekan-rekan Anda dengan niat untuk mencari kebenaran dapat membantu Anda untuk mengevaluasi diri.

Imam Bukhari mengeluarkan suatu riwayat yang menceritakan usul Umar kepada Abu Bakr radhiallahu anhuma untuk mengumpulkan Al-Quran.

Saat itu Abu Bakr menolak usul tersebut, namun Umar terus mendesak beliau dan mengatakan bahwa hal itu merupakan kebaikan. Hingga pada akhirnya Abu Bakr pun menerima dan mengatakan,

فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يُرَاجِعُنِي فِيهِ حَتَّى شَرَحَ اللَّهُ لِذَلِكَ صَدْرِي، وَرَأَيْتُ الَّذِي رَأَى عُمَرُ

Umar senantiasa membujukku untuk mengevaluasi pendapatku dalam permasalahan itu hingga Allah melapangkan hatiku dan akupun berpendapat sebagaimana pendapat Umar” (HR. Bukhari).

Abu Bakr sebagai pemimpin tidak bersikukuh dengan pendapatnya ketika terdapat usulan yang lebih baik. Dan kedudukan beliau yang lebih tinggi tidaklah menghalangi untuk menerima kebenaran dari pihak yang memiliki pendapat berbeda.

Ketiga, bersahabatlah dengan orang-orang yang shalih

Salah satu sarana bagi seorang muslim untuk tetap berada di jalan yang benar adalah dengan meminta rekan yang shalih untuk menasehati dan mengingatkan kekeliruan kita, meminta masukannya mengenai solusi terbaik bagi suatu permasalahan.

Khususnya ketika orang lain tidak lagi peduli untuk saling mengingatkan. Sesungguhnya ketika budaya saling menasehati dan mengingatkan tertanam dalam perilaku kaum mukminin, maka seakan-akan mereka itu adalah cermin bagi diri kita yang akan mendorong kita untuk dapat berlaku konsisten. Oleh karena itu, dalam menentukan jalan dan pendapat yang tepat, anda harus berteman dengan orang-orang shalih.

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِالْأَمِيرِ خَيْرًا جَعَلَ لَهُ وَزِيرَ صِدْقٍ، إِنْ نَسِيَ ذَكَّرَهُ، وَإِنْ ذَكَرَ أَعَانَهُ

Jika Allah menghendaki kebaikan bagi diri seorang pemimpin/pejabat, maka Allah akan memberinya seorang pendamping/pembantu yang jujur yang akan mengingatkan jika dirinya lalai dan akan membantu jika dirinya ingat” (Shahih. HR. Abu Dawud).

Karena itu koreksi diri memang sangat diperlukan dengan mengoreksi diri, kita nggak hanya sekedar memberi jeda sebentar kepada diri untuk menata lagi apa yang kurang dari diri kita, namun juga kita belajar melembutkan dan melapangkan hati kita sendiri, serta menjauhkan kita dari rasa sombong berikut dengan dampak-dampak negatifnya.

Allah SWT berkuasa untuk membolak-balikan hati seseorang. Karena itu sangat logis kalau kita diperintahkan untuk meminta kepada-Nya dijauhkan dari hati yang busuk dan diberi hati yang hidup dan bening. Menurut Ummu Salamah r.a. do’a yang sering dibaca Rasulullah saat meminta kebeningan hati adalah: Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.

Setelah melakukan koreksi diri (muhasabah), maka lakukanlah Ishlahun Nafs (perbaikan/upgrade), menata kembali diri kita yang sebelumnya banyak kekurangan dan pelanggaran. Setiap mukmin yang sadar kekurangan dirinya, akan segera memperbaikinya tanpa menunda besok atau lusa.

Sebab diri kita tidak mengetahui mengenai kapan diri kita meninggal dunia. Sehingga menunda hal ini adalah suatu yang sangat tercela. Dia khawatir ajal menjemput, sedang dia belum sempat membenahi dirinya dengan ibadah dan ketaatan yang memadai.

Dengan upgrade diri ini, kedudukan kita akan bertambah dekat dengan Allah, bertambah mulia di hadapanNya dan bertambah bersih hati kita. Ketahuilah bahwa hati ini adalah tempat pandangan Rahmat Allah SWT.

Allah sangat senang kepada hambanya yang bertaubat dalam rangka Ishlahun Nafs, melebihi kesenangan seorang pengelana yang kehilangan kendaraan dan bekalnya. Sehingga ketika dia telah bersusah payah dan berputus asa dari pencariannya, dia tertidur dibawah sebuah pohon di terik matahari.

Dan manakala terbangun, ternyata kendaraan (tunggangan) beserta bekalnya sudah berdiri di hadapannya dengan selamat tanpa kurang sedikit pun. Allah berfirman (yang artinya): ” Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaubat dan mencintai hamba yang membersihkan dirinya ” (QS. Al Baqarah ayat 222)

Hanya mereka yang bersedia terus mengupgrade diri, akan juga memiliki wibawa untuk memperbaiki orang lain, memperbaiki masyarakat, bahkan memperbaiki dunia.  Dan hanya mereka yang terus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Tuhan, akan terus memiliki sumber kekuatan untuk melakukan semua perbaikan itu.

Mestinya Ramadan adalah bulan untuk mengubah cara kita memperbaiki berbagai hal dalam hidup kita, kita sudah memperbaiki koreksi kita, agar Allah memberi kita gelar dengan gelar muttaqin.