Setelah tarik ulur, akhirnya dua negara menjadi tuan rumah bank infrastruktur syariah.

Diskusi tentang pembentukan bank infrastruktur syariah telah berlangsung sejak tahun lalu. Namun, akhirnya diputuskan dua negara di atas yang akan menjadi tuan rumah bank infrastruktur syariah. Sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Keuangan RI Bambang PS Brodjonegoro.
“Kami menunggu perkembangannya dari Islamic Development Bank (IDB), tapi insya Allah akan didirikan di dua negara, Indonesia dan Turki. Kantor pusatnya di dua negara, dua bank,” ungkapnya, saat ditemui usai Silaturahmi Ikatan Ahli Ekonomi Islam, pekan lalu.
Ia mengatakan, selain Indonesia dan Turki, Arab Saudi akan turut serta sebagai pemegang saham bank infrastruktur syariah. Indonesia sendiri mengalokasikan dana minimal 200 juta dolar AS untuk pendirian bank tersebut dan tak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah di masa mendatang. “Sementara ini minimal 200 juta dolar AS, tapi akan ditambah,” tandas Bambang.
Sebelumnya, Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali mengatakan, bank infrastruktur syariah merupakan institusi penting bagi negara-negara anggota IDB. “Dengan instrumen investasi dan likuiditas yang masih terbatas, kami mengharapkan bank infrastruktur syariah akan mampu menyediakan layanan bagi pembangunan infrastruktur negara anggota IDB,” ujarnya.

