Indonesia Harus Tetap Waspadai Tekanan di Pasar Keuangan Global

[sc name="adsensepostbottom"]

Meski ekonomi Indonesia saat ini secara perlahan mulai mengalami gejala perbaikan, namun demikian Indonesia diharapkan untuk terus mewaspadai tekanan di pasar keuangan global.

ekonomiHal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia – Tirta Segara dalam siaran pers Bank Indonesia baru-baru ini di Jakarta,

“Pemulihan ekonomi global masih belum merata, sementara tekanan di pasar keuangan global tetap perlu diwaspadai,” demikian ungkap Tirta Segara.

Menurut Tirta Segara, di Amerika Serikat (AS), saat ini pertumbuhan ekonomi masih moderat terindikasi dari ekspansi manufaktur dan ekspor yang masih lemah. Namun, sektor tenaga kerja menunjukkan perbaikan, tercermin dari tingkat pengangguran yang menurun, serta pertumbuhan gaji dan data non-farm payroll yang meningkat. Sehingga perkembangan tersebut semakin meningkatkan ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate pada bulan Desember 2015.

“Sementara itu, pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang masih rentan, sehingga mendorong masih berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter,” lanjut Tirta Segara.

Tirta Segara lalu menambahkan, perekonomian Tiongkok saat ini juga masih mengalami perlambatan, antara lain terindikasi oleh kontraksi PMI (Purchasing Manager Index) manufaktur seiring penurunan permintaan ekspor, sehingga mendorong dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter. Pemerintah Tiongkok juga melakukan langkah-langkah reformasi pasar keuangan dan internasionalisasi renmimbi, demikian Tirta Segara –  Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.