Indonesia membutuhkan dana sekitar 400 miliar dolar AS untuk infrastruktur hingga 2020.
Wakil Menteri Keuangan RI Mardiasmo menilai, infrastruktur dan konektivitas penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan berkelanjutan di kawasan ASEAN. Asian Development Bank mengestimasi ASEAN membutuhkan dana sekira 100 miliar dolar AS untuk investasi infrastruktur sampai 2020.
“Indonesia saja membutuhkan dana sekitar 400 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur hingga 2020 dan hanya 30 persen dari kebutuhan tersebut yang bisa dibiayai dari dana publik,” ujarnya saat membuka 11th ASEAN Finance Ministers’ Investors Seminar, Selasa (15/11).
Ia menambahkan, dengan adanya kesenjangan pembiayaan tersebut, alternatif sumber pendanaan pun sangat dibutuhkan. “Kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga multilateral untuk mengidentifikasi peluang dan melengkapi pengeluaran pemerintah akan berperan penting dalam pembangunan infrastruktur,” kata Mardiasmo.
Menurut Mardiasmo, infrastruktur lintas batas dan konektivitas menjadi kunci dalam mencapai integrasi dan kerja sama antar ASEAN. Hal tersebut pun menjadi visi bersama demi menggapai kawasan ASEAN yang saling terhubung dan terintegrasi, sehingga tercipta komunitas yang berdaya saing dan inklusif.
“Memperkuat ekonomi Masyarakat Ekonomi ASEAN ini penting dan krusial karena itu diantara negara anggota ini harus bekerja bersama dan selalu berkoordinasi dan bersinergi untuk menyediakan iklim ekonomi yang mendukung untuk terus bergerak, serta menjadikan ASEAN sebagai destinasi investor,” pungkasnya.