Pada januari 2020, pemerintah menarik utang baru, sebesar Rp 68,2 T padahal defisit APBN hanya Rp 36,1 T. Ini sengaja menarik lebih banyak untuk masuk ke cadangan devisa, untuk menguatkan rupiah agar #Rupiah terlihat kuat terus.
Sulit dipungkiri jatuhnya nilai tukar Rupiah terhdap Dolar adalah salah satu pendorong keras #KrisisEkonomi.
Ini seperti doping dan utang yang ditarik adalah #UtangRiba. Utang riba untuk mendoping Rupiah, agar Rupiah terlihat kuat, sampai kapan bertahan?
Ini pemaparan Prof. Dr. Anthony Budiawan, Direktur Political Economy and Policy Studies (PEPS) pada “Opposition Leaders Economic Forum” di Perpusnas, Jakarta, Jumat (13/3).
Terkait
- CIMB Niaga Gelar Kejar Mimpi Talks di Ambon, Dorong Talenta Muda Musik dari Kamar Latihan ke Panggung Impian
- Pinhome bersama Bank Muamalat Mengupas Data Terbaru Pasar Properti
- CIMB Niaga Syariah Permudah Nasabah Wujudkan Niat Berhaji melalui OCTO Mobile
- PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
Selengkapnya bisa dilihat di video di bawah ini