Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin (tengah) berfoto bersama penggiat zakat di Konferensi World Zakat Forum 2017, Rabu (15/3). Foto: MySharing

Ini Resolusi World Zakat Forum 2017!

[sc name="adsensepostbottom"]

Konferensi internasional World Zakat Forum menghasilkan 11 resolusi.

Kemiskinan telah menjadi perhatian hampir seluruh negara. Kesenjangan antara si kaya dan miskin tetap melebar, jutaan jiwa hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak bisa memiliki kehidupan yang layak. Guna mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan instrumen yang tepat sehingga tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

Upaya pengentasan kemiskinan pun tak hanya bagaimana mempercepat penurunan angka masyarakat miskin, tapi bagaimana membantu mereka untuk mandiri sehingga tidak tergantung pada bantuan sosial. Dalam hal ini, zakat sebagai instrumen di negara dan komunitas Muslim bisa memainkan peran tersebut karena telah terbukti dalam sejarah.

Dalam rangka memperkuat zakat sebagai instrumen global untuk pengentasan kemiskinan, World Zakat Forum menelurkan sejumlah resolusi dalam Konferensi Internasional World Zakat Forum 2017 yang digelar di Jakarta pada 15-16 Maret 2017. Berikut adalah butir resolusi hasil diskusi selama dua hari:
1. World Zakat Forum harus diperkuat karena merupakan media untuk menetapkan agenda meningkatkan profesionalisme dan tata kelola zakat.
2. Peserta forum setuju mengambil tindakan konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan global dengan memperkuat peran zakat untuk pengentasan kemiskinan di setiap negara.
3. Peserta forum menyadari kemiskinan tak hanya mengenai kekurangan finansial, tapi juga terkait isu sikap dan pikiran. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab umat melalui amil untuk menerapkan pendekatan yang lebih menyeluruh guna meningkatkan kesejahteraan mustahik.
4. Peserta forum mengutuk segala bentuk ketidakadilan terhadap kemanusiaan, seperti kasus Rohingya dan kasus lainnya di belahan dunia lainnya, serta mengajak untuk mengambil tindakan global melawan hal tersebut.
5. Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai indikator kesejahteraan global dapat disinergikan dengan zakat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, diperlukan diskusi lebih lanjut mengenai cara untuk mencapainya.
6. Pengelolaan zakat yang baik memerlukan dukungan indikator yang menjadi standar alat pengukuran untuk menguji dan mengevaluasi kinerjanya. Oleh karena itu, peserta forum menyetujui pentingnya mengembangkan indikator yang bisa dijadikan sebagai referensi.
7. Peserta forum setuju untuk membuat kerangka regulasi dan kelembagaan zakat guna mencapai tata kelola manajemen zakat yang baik.
8. Peserta forum menyetujui untuk mendorong kerjasama zakat secara global dalam rangka mengoptimalkan potensi zakat, serta mempercepat pengentasan kemiskinan dalam bentuk jejaring, pembelajaran, acuan dan berbagi ide.
9. Mendorong studi dan riset dari perspektif kontemporer oleh para akademisi mengenai isu zakat teranyar, seperti kemungkinan pemanfaatan dana zakat untuk membentuk korporasi zakat, yayasan zakat dunia dan yayasan kesejahteraan Islami dunia.
10. Membentuk Dewan Internasional Pendidik dan Dai Zakat dan Wakaf, di bawah World Zakat Forum, yang bertujuan menyebarluaskan zakat dan wakaf serta mendorong kesadaran umat muslim untuk mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf.
11. World Zakat Forum mengajak seluruh negara mayoritas Muslim dan komunitas muslim untuk membuat undang-undang zakat.

Selain menetapkan sejumlah resolusi di atas, World Zakat Forum 2017 juga menetapkan bahwa kantor pusat World Zakat Forum berada di Jakarta, Indonesia. World Zakat Forum 2017 juga menunjuk kepengurusan baru World Zakat Forum periode 2017-2020 sebagai berikut:
Secretary General : Prof Dr. Bambang Soedibyo
Deputy Secretary General :
Tuan Haji Moh Rais Haji Alias
Dr Saleh Ali Alwaji
Elnur Salihovic
Dr Abdeslam Ballaji
Muhammad Lawal Maidoki
Shaikh Abdurraziq Mukhtar
Assoc Prof Isharaf Hossain