Investasi Saham Syariah itu Hukum Jual Beli

Dalam ekonomi syariah, pembelian saham itu mengacu pada profit and loss sharing. Investor pun harus melihat potensi masa depan dari perusahaan.

Perencana Keuangan Janus Financial, Dwita Iriani mengatakan bahwa investasi pasar modal syariah itu sama dengan hukum jual beli. Artinya, investor lebih baik investasi di saham daripada di deposito. “Jual beli dalam ekonomi syariah itu profit and loss sharing. Jadi, saat kita menjadi investor saham, kita harus komitmen terhadap perusahaan itu,” kata Dwita dalam talkshow bertajuk “Hijrah-Saving to Investing,” pada Festival Pasar Modal Syariah 2016, di BEI, Jakarta, pekan lalu.

Dwita pun mencontohkan perusahaam yang dipilih, semisal ”Kino.” Yakni perusahaan yang memproduksi premen dan larutan penyegar. Dia menegaskan, Indonesia dengan penduduk 200 juta,  populasi anak-anak kecilnya juga banyak. Mereka sangat suka premen Kino, begitu juga dengan orang dewasa.

”Kita mikir gitu aza, premen Kino itu enak. Kita pun suka makan itu, misalnya. Jadi, kita sebagai investor saham harus melihat potensi di masa depan,” ujar Dwita.

Melihat potensi masa depan itu, tegas dia, yakni investor saham itu harus bisa memprediksi apa yang akan terjadi di perusahaan tersebut dalam tujuh tahun mendatang, misalnya. Selain itu, lanjut dia, investor juga harus tahu ekspansi bisnisnya perusahaan tersebut, kira-kira seperti apa.

”Investor saham langsung artinya kita dari sekarang menjadi pemilik perusahaan tersebut. Walaupun presentasinya mungkin 0,000 persen, tapi  itulah profit and low sharing yang kita tanggung secara presentatif,” ungkap Dwita.

Dwita pun menyarankan, investor tidak ikut-iktan membeli saham karena pengaruh teman. Namun, harus mencari informasi terlebih dulu agar tidak salah membeli instrumen ini. Karena jika asal beli, tanpa pengetahui lebih detail, akan berdampak buruk.

”Tidak semua emitan mereka pada saham lagi merah itu merah semua, ada yang hijau juga. Nah, di sini juga akan terbangun yang namanya fleksibelitas dalam berinvestasi. Saat kita membutuhkan uang, mungkin bisa kita lepas dapat bagi hasil tinggi,” pungkas Dwita.