Jelang Valentine Day, Marak Cokelat Hadiah Kondom

Cokelat dan bunga kerap dijadikan kado spesial Valentine Day. Namun, kini dalam media sosial diramaikan promo cokelat berhadiah kondom yang menyita perhatian masyarakat.

coklat-300x165Kota Malang Jawa Timur, baru-baru ini diramaikan dengan promo beli cokelat dua bungkus berhadiah kondom satu kotak. Dalam foto yang beredar luas di media sosial, cokelat dan kondom dibungkus plastik serta diikat pita merah muda. Tampilan dua warna Valentine Day yaitu merah muda dan coketat yang dipadukan, memang begitu menggoda.

Hal ini pun mengundang perhatian luas. Masyarakat Indonesia yang mayoritas memegang budaya ketimuran, menilai penjualan barang seperti ini tidak pantas karena tabu.

Novian Adrian, guru MTS di bilangan Jakarta Timur mengatakan, jika benar cokelat berhadiah kondom itu dipasarkan sangat membahayakan generasi muda.”Ini mengarah pada seks bebas. Kondom itu juga tidak boleh dijual sembarangan,” katanya kepada MySharing, Senin (9/2).

Menurutnya, dalam ajaran Islam, umat Islam dituntut untuk saling menyayangi sesama mahluk setiap saat. Valentine Day itu adalah budaya orang Kristiani dan umat Islam dilarang untuk merayakannya.”Sangat tidak etis mengungkapkan rasa sayang ketika Valentine Day saja, apalagi dengan menghadiahi barang kepada yang bukan muhrimnya, bermesraan lagi,” ujarnya.

Ia menghimbau agar orangtua lebih waspada mengawasi anaknya menjelang Valentine Day ini. Menurutnya, pengaruh budaya barat seperti Valentine Day sangat cepat merasuk jiwa anak muda. Diharapkan orangtua memberikan tausiah menentramkan hati anak terkait budaya barat yang menjerumuskan ini.

Novian juga menghimbau pemerintah segera turun tangan untuk menindak pejualan cokelat berhadiah kondom. Pemerintah juga harus memantau supermarket-supermarket di seluruh Indonesia, karena bisa saja pemasarannya tidak hanya di Malang, bahkan menyebar ke kota-kota lainnya, seperti Jakarta. “Saya juga meminta agar MUI mendorong pemerintah untuk bertindak tegas mengusut pelaku dengan hukuman yang menjerakan,” katanya.[su_pullquote align=”right”]”Valentine Day ini kan menyesatkan generasi muda. Makanya, kalau malam valentine, saya buat acara makan bersama aja di rumah dengan tujuan menghadang mereka agar tidak keluar rumah”[/su_pullquote]

Hal senada diungkapkan Risma, seorang ibu rumah tangga. Menurutnya, orang yang menjual cokelat berhadiah kondom sangat biadab karena secara sengaja mengajak orang berbuat maksiat.”Kondom itu penjualannya sangat selektif tidak sembarang,” katanya kepada MySharing.

Ia pun kini lebih ekstra mengawasi kedua anaknya yang berajak remaja. Menurutnya, anak sekarang memang selalu ingin tahu tentang segala hal, mungkin termasuk budaya Valentine Day yang dilarang agama Islam untuk dirayakannya.

Namun, lanjutnya, karena pengaruh teman yang kuat kadang anak muda tersandung masalah yang merugikan.”Valentine Day ini kan menyesatkan generasi muda. Makanya, kalau malam valentine, saya buat acara makan bersama aja di rumah dengan tujuan menghadang mereka agar tidak keluar rumah,” ujar Risma.