Aset keuangan syariah global telah mendekati hampir 2 triliun dolar AS. Namun, industri ini dinilai belum sukses menciptakan aktivitas ekonomi yang memadai untuk mengentaskan kemiskinan.

Sejalan dengan tren global, negara anggota OKI juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal pengentasan kemiskinan. Jumlahnya menurun dari 396 juta jiwa pada 1990 menjadi 322 juta jiwa pada 2011, atau menurun 18,9 persen. Pada 1990 negara anggota OKI memiliki populasi 963 juta jiwa, dimana 41,1 persen diantaranya hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam kurun waktu 1990-2011 populasi penduduk di negara anggota OKI meningkat hingga lebih dari 471 juta jiwa dan jumlah penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari 1,25 dolar per hari pun menurun. Hasilnya, secara persentase jumlah penduduk miskin pun menurun menjadi 22,3 persen pada 2011.
Kendati ada perkembangan positif, angka kemiskinan masih relatif tinggi di negara anggota OKI dan pangsanya pun meningkat di level global. Pada 1990 ada 22 persen masyarakat dunia yang tinggal di negara anggota OKI. Persentasenya kemudian meningkat menjadi 33,1 persen pada 2011. Baca: Sebagian Besar Penduduk Miskin Ada di Jawa
Jika menilik dari kelompok regional OKI, distribusi penduduk miskin turut berubah signifikan dalam dua dekade terakhir. Dibanding pada 1990, jumlah penduduk miskin telah berkurang di seluruh kawasan negara anggota OKI, kecuali di Sub Sahara Afrika. Sebagai contoh, negara anggota OKI di Asia Selatan telah sukses menurunkan angka kemiskinan dari 145 juta jiwa pada 1990 menjadi 83 juta jiwa pada 2011, atau menurun sekitar 41 persen. Pada 1990 sebanyak 37 persen populasi masyarakat miskin negara anggota OKI ada di Asia Selatan, dan pada 2011 telah turun menjadi hanya 26 persen.
Di lain pihak, kawasan Sub Sahara Afrika mencatat perlambatan dalam pengentasan kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di kawasan itu malah meningkat dari 137 juta jiwa pada 1990 menjadi 192 juta jiwa pada 2011, dengan 46 persen dari total populasinya hidup di bawah garis kemiskinan. Jika dilihat dalam cakupan negara anggota OKI, kawasan Sub Sahara Afrika menyumbang 60 persen penduduk miskin pada 2011, meningkat dari 35 persen pada 1990. Baca: Koperasi Syariah Gerakan Pembebasan Kemiskinan
Untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, negara anggota OKI pun didorong agar mengarahkan program pengentasan kemiskinan pada pemberdayaan ekonomi dan penyediaan kebutuhan dasar, meningkatkan peran zakat dan wakaf, memperluas program jaring pengaman sosial, berkolaborasi dengan lembaga non pemerintah dan lembaga internasional, mengembangkan mekanisme respon darurat, meningkatkan kerjasama antar negara anggota OKI dan memperluas akses pembiayaan.

