Kenapa Harga Cabai Naik?

[sc name="adsensepostbottom"]

Harga cabai dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di sejumlah daerah harga cabai bahkan bisa mencapai hingga lebih dari Rp 100 ribu per kilogram.

cabemerahDirektur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengungkapkan Indonesia baru bisa swasembada pangan di daging ayam, sementara kebutuhan lainnya masih tergantung impor termasuk diantaranya cabai. Indonesia pun belum punya produksi cabai yang mencukupi kebutuhan masyarakat.

Srie menambahkan dulu hampir 70 persen masyarakat Indonesia bekerja di sektor pertanian, tapi kini jumlahnya terus berkurang. “Kalau ada anaknya insinyur pertanian baliklah ke pertanian, tapi sekarang banyak yang ingin kerja kantoran jadi produktivitas di pertanian pun berkurang,” kata Srie, Selasa (18/11).

Srie menuturkan kenaikan harga cabai dikarenakan suplai cabai yang menurun dibanding permintaan, sehingga harga cabai naik. “Sekarang musim kemarau, banyak petani yang pakai teknologi tradisional dan modalnya kurang sehingga tidak mau menanam kembali, apalagi ketika harga cabai jatuh, petaninya tepar jadi tidak menanam,” jelas Srie.

Kenaikan harga cabai pun seolah menjadi fenomena tahunan yang seharusnya tidak terjadi dan bisa diantisipasi. Ia mengakui petani mengalami sejumlah kendala. “Saat saya ke Mataram sebagian besar lahan tidak ditanami, yang menanam hanya petani yang punya teknologi untuk produksi. Ini karena irigasi tetes yang bisa mengairi hingga 1 hektar itu butuh Rp 50 juta, petani tidak sanggup,” ujar Srie. Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini pemerintah pun ingin mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke sektor yang lebih bermanfaat seperti irigasi, agar Indonesia mencapai swasembada pangan.