Mantan Presiden IDB - Ahmad Mohamed Ali (tengah).

Industri Keuangan Syariah Harus Mampu Atasi Tantangan Keuangan dan Sosial

[sc name="adsensepostbottom"]

Industri keuangan syariah harus memainkan peran yang lebih besar guna mendorong pertumbuhan dan mengatasi tantangan keuangan dan sosial.

Hal tersebut  disampaikan Mantan Presiden IDB yang baru saja mengakhiri masa jabatannya – Ahmad Mohamed Ali dalam rangkaian Sidang Tahunan IDB 2016 di Jakarta, akhir pekan lalu.

“Industri keuangan syariah harus berkontribusi dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Industri keuangan syariah harus berkontribusi pada fenomena baru, keterlibatan kita dalam pembangunan dan peran serta kita untuk menangggulangi kemiskinan skala global,” tegas Ali didepan forum.

Menurut Ali, industri keuangan syariah diharapkan juga untuk bisa berkontribusi pada stabilitas keuangan.

“Keuangan syariah diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada hutang dan menghasilkan dampak sosial sekaligus manfaat untuk masyarakat luas,” lanjutnya.

Ali lantas menjelaskan lebih jauh peran strategis lainnya dari industri keuangan syariah, yaitu terdapatnya nilai moral yang dimasukkan ke dalam sektor bisnis, serta sifat inklusifnya keuangan syariah.

“IDB fokus pada nilai moral dan sosial (keuangan syariah) untuk menghindari pola pikir yang melindungi kepentingan diri. IDB akan tetapkan aturan yang sesuai untuk tantangan utama keuangan syariah, yaitu bagaimana kita tidak mengeksklusifkan orang yang membutuhkan,” demikian Ahmad Mohamed Ali menutup paparannya di forum.

[bctt tweet=”Industri keuangan syariah diharapkan bisa berkontribusi pada stabilitas keuangan” username=”my_sharing”]