bank syariah afrika

Keuangan Syariah Semakin Berkembang di Afrika Utara

[sc name="adsensepostbottom"]

Sukuk dapat membiayai proyek infrastruktur di Afrika Utara.

Pemerintah negara-negara Afrika Utara kini mulai mengambil langkah untuk membuat regulasi keuangan syariah yang lebih solid. Keuangan syariah telah menjadi alternatif sumber pendanaan bagi sebagian besar negara-negara Afrika Utara untuk mengendalikan defisit anggaran.

Inisiatif itu muncul ketika muncul laporan dari Standard & Poor’s bahwa pangsa aset keuangan syariah di negara Afrika Utara hanya sekitar 1 persen dari total aset keuangan syariah global. Hal tersebut mengindikasikan masih besarnya potensi sektor keuangan syariah di kawasan tersebut.

Pada Maret 2017, bank sentral Maroko pun telah menerbitkan peraturan yang mengizinkan kehadiran bank syariah. Setelahnya, Algeria muncul sebagai negara Afrika Utara lainnya yang melirik keuangan syariah. Namun, jika dibanding negara-negara Afrika Utara lainnya, perkembangan di Algeria masih lamban. Tunisia dan Mesir malah telah memiliki regulasi penerbitan sukuk sejak akhir 2013. Sementara, pemerintah Mauritania berkomitmen mengembangkan sistem keuangan syariah pada 2014.

Kini negara-negara Afrika Utara pengekspor minyak pun mulai menginisiasi rencana aksi sebagai persiapan untuk menyusun regulasi bagi keuangan syariah dan penerbitan sukuk. Rencananya adalah membentuk setidaknya enam bank syariah BUMN yang akan mulai beroperasi pada akhir 2017 atau di awal 2018.

African Development Bank pun membuat studi yang kesimpulannya menyatakan kini permintaan sistem keuangan syariah di Afrika Utara semakin meningkat. Tidak hanya menyediakan layanan perbankan syariah bagi populasi domestik, tapi juga untuk menangkap investor global terutama yang berasal dari kawasan Teluk.

Di sisi lain, infrastruktur di negara-negara Afrika Utara saat ini masih kurang memadai, oleh karena itu kebutuhan pembiayaan proyek sangat mendesak. Pembiayaan syariah pun dinilai sebagai alternatif untuk mendanai proyek komersial dan pembangunan, diversifikasi sumber pendanaan, dan berkontribusi bagi pengembangan sektor swasta di Afrika Utara.

Global Head of Islamic Finance Standard & Poor’s Mohamed Damak mengatakan, negara Afrika Utara akan memeroleh manfaat yang banyak dari aliran dana industri keuangan syariah. “Sekarang persepsi dan kesadaran publik mengenai perbankan syariah mulai meningkat,” katanya dilansir dari Gulf Times, Rabu (5/7).

Menurutnya, keuangan syariah cocok untuk membiayai proyek infrastruktur di Afrika Utara karena kemampuan bank akan pendanaan jangka panjang terbatas. “Dengan memakai sukuk untuk membiayai proyek tersebut akan membantu mendiversifikasi basis investor dan membuka sumber pendanaan baru,” pungkas Damak.