Besarnya potensi ekonomi yang dimiliki oleh kaum perempuan, memiliki kontribusi besar untuk menumbuhkembangkan perekonomian nasional.
Terkait dengan hal tersebut, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM – Agus Muharram dalam acara Kongres XVII Muslimat NU di asrama haji Pondok Gede Jakarta Timur, mendorong modernisasi koperasi di komunitas Muslimat NU untuk lebih berkualitas.
Menurut Agus, modernisasi koperasi perlu dilakukan sebagai upaya dalam menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada selama ini. Maka dalam memenuhi segala macam pelayanan para anggota, koperasi harus berubah dengan segala macam manajemennya. Dengan langkah demikian, maka koperasi bisa berkompetisi dengan lembaga keuangan lainya.
“Visi ini harus dimiliki oleh koperasi perempuan dibawah payung organisasi Muslimat NU,”terang Agus.
Modernisasi koperasi, menurut pengertian Sekretaris Kemenkop UKM tidak harus meninggalkan jati diri dan nilai – nilai koperasi yang ada, baik prinsip dan integritasnya. Itu tetap dipertahankan.
“Modernisasi disini yang dimaksudkan adalah bagaimana agar koperasi bisa cepat,murah, mudah transaksinya, ada pelatihan bagi anggota dan terpenuhinya kesejahteraan para anggota. Untuk menjadi koperasi yang modern ini, mau tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi IT serta merubah manajemen secara terukur dan sistematis. Hal ini dilakukan karena besarnya potensi yang dimiliki oleh warga Muslimat,” lanjut Agus Muharram.
Menurut Agus Muharram, guna mendorong koperasi berkerja secara modern, Kemenkop dan UKM dalam program-program pemberdayaanya sudah mengarah pada manajemen berbasis teknologi seperti Rapat Anggota Tahunan (RAT) online, pengurusan registrasi koperasi online, pemasaran produk KUKM online dll. Itu semua dilakukan dalam rangka untuk mendorong agar koperasi bisa kompetitif dan berkualitas.
Selain menyampaikan pentingya modernisasi, Agus juga meminta kepada para Muslimat NU yang mengembangkan koperasi dan UMKM memanfaatkan program yang selama ini dimiliki pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan UKM, seperti program pembiayaan (Kredit Usaha Rakyat dan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir), Pemasaran (LLP KUKM), Restrukturisasi Usaha (Layanan PLUT dan kampung Digital) dan Pengembangan SDM (pelatihan).
“Program – program itu bisa diakses oleh ibu ibu Muslimah,” lanjut Agus.
Sementara Ana Muawanah Ketua Bidang Pengembangan Koperasi Muslimat NU merespon positif apa yang disampaikan oleh Sekretaris Kemenkop UKM. Pihaknya dalam program kerjanya di tahun 2017 akan melakukan revitalisasi koperasi Muslimat NU agar bisa menjadi koperasi modern. Apalagi saat ini sudah ada 12 pusat koperasi sekunder dan 129 primer.
“Dengan dibangunnya koperasi Muslimat NU secara modern akan mendorong koperasi wanita Muslim berkualitas,” demikian ujar Ana.


