Total penawaran yang masuk mencapai Rp 12,34 triliun.
Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara hari ini, Selasa (7/3). Pada lelang sukuk negara tersebut, pemerintah menawarkan lima seri SBSN yaitu SPNS08092017 (new issuance), seri PBS013 (reopening), PBS014 (reopening), PBS011 (reopening) dan PBS012 (reopening).
Total penawaran sukuk negara yang masuk untuk lima seri sukuk tersebut mencapai Rp 12,34 triliun. Sukuk seri SPNS08092017 menjadi instrumen yang paling diminati, dengan jumlah penawaran sebanyak Rp 5,1 triliun. Diikuti oleh PBS013 sebesar Rp 3,7 triliun, PBS012 sebesar Rp 1,25 triliun, PBS011 sebesar Rp 1,19 triliun dan PBS014 sebesar Rp 1 triliun.
Dari jumlah penawaran yang masuk tersebut, pemerintah menetapkan hasil lelang sukuk sebesar Rp 6,1 triliun. Jumlah tersebut melebihi dari target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 6 triliun. Dari total lelang yang dimenangkan, pemerintah paling banyak menyerap dana dari SPNS08092017 sebesar Rp 2 triliun. Diikuti oleh PBS013 sebesar Rp 1,6 triliun, PBS011 sebesar Rp 1 triliun, PBS014 sebesar Rp 930 miliar dan PBS012 sebesar Rp 410 miliar.
Tingkat imbalan SPNS08092017 ditetapkan dengan tingkat imbalan diskonto, PBS013 dengan tingkat imbalan 6,25 persen, PBS011 dengan tingkat imbalan 8,75 persen, PBS012 dengan tingkat imbalan 8,875 persen dan PBS014 dengan tingkat imbalan 6,5 persen. Kelima seri sukuk tersebut akan diterbitkan pada 9 Maret 2017.
Sementara, untuk jangka waktunya, sukuk seri SPNS08092017 akan jatuh tempo pada 8 September 2017, PBS013 pada 15 Mei 2019, PBS014 pada 15 Mei 2021, PBS011 pada 15 Agustus 2023 dan PBS012 pada 15 November 2031. Underlying aset penerbitan sukuk SPNS08092017 adalah barang milik negara berupa tanah dan bangunan, sedangkan underlying aset sukuk lainnya berupa Proyek/Kegiatan dalam APBN tahun 2017 dan barang milik negara.

