Dalam kunjungannya, Luhut mengaku hanya silaturahmi.
Sejumlah pejabat yaitu Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Wakapolda Metro Brigjen Santana, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, dan Kabid Humas Metro Kombes Agro Yuwono bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin di Koja, Jakarta Utara, Rabu malam (1/2).
Hingga pukul 21.45 WIB, pertemuan itu masih berlangsung, dan entah apa yang dibahas. “Saya datang silaruhrami, tidak ada pembahasaan,” ujar Luhut.
Seusai pertemuan, KH. Ma’ruf menjelaskan kedatangan rombongan tersebut dalam rangka silaturahmi.
“Pak Luhut mengunjungi saya, silaturahim. Saya sangat bersyukur. Beliau melaporkan informasi baik-baik saja, dan keadaan memang tidak boleh dirusak, dijaga keutuhan bangsa dan negara. Beliau mengajak kita sama-sama menjaga situasi Ibu Kota khususnya dan nasional,” papar KH.Ma’ruf.
Kyai karismatik ini pun mengajak seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi
“Umat supaya tenang, jangan terprovokasi dan menjaga keadaan bangsa dan negara supaya kondusif. Semuanya jangan membuat hal-hal yang bisa merusak suasana dan keadaan,” demikian pesan KH.Ma’ruf.
Ketika ditanya apakah kunjungan sejumlah tokoh tersebut menyusul munculnya kontroversi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sidang kasus penistaan agama Selasa (31/1).
Dalam sidang tersebut, Ahok melontarkan pernyataan yang keras dan tidak pantas kepada KH Ma’ruf Amin yang dihadirkan sebagai saksi. Pernyataan keras Ahok tersebut memicu kemarahan kader Nahdlatul Ulama (NU) dan umat Muslim juga menjadi viral di media sosial (medsos).
Namun Rais Aam NU ini membantah kunjungan di rumahnya itu berkaitan dengan sidang Ahok. Sebagai orang tua, kata KH. Ma’ruf, wajar jika dirinya dikunjungi oleh rombongan tersebut.
“Nggak ada, jangan dikait-kaitan (dengan sidang Ahok). Ini biasa saja, silaturahmi saja. Saya ditengok, saya kan orang tua. Jadi ditengokin oleh beliau-beliau ini,” ujar KH.Ma’ruf Amin.

