Mengikuti tren digital di kalangan masyarakat yang terus berubah membuat perusahaan asuransi juga harus adaptif.
Direktur dan Chief Operating Officer Manulife Indonesia Sutikno Sjarif mengatakan, pengembangan teknologi layanan digital merupakan sesuatu yang dinamis. Usai meluncurkan layanan klaim instan MiAccount, pihaknya pun akan terus berupaya mengembangkan layanan digital lainnya.
“Kami akan melakukan pengembangan (layanan digital) setiap saat. Nantinya kami akan bisa melakukan penjualan produk yang sederhana, hanya polis kecil yang tidak terlalu signifikan, dan juga payment gateway,” ujar Sutikno dalam MiAccount Manulife Media Roundtable, Kamis (21/7).
Sutikno menambahkan, pihaknya pun kini sudah mulai dapat memproses bisnis baru dalam waktu satu hari, dari yang semula memakan waktu hingga 31 hari. “Kalau proses yang dulu, ada pengecekan dokumentasi dan dokumen pendukung itu kan harus menyerahkan dokumen fisik. Sekarang dengan otomatisasi, jika seluruh dokumen sudah lengkap, bisa lebih cepat,” katanya.
Manulife pun telah mulai memperkenalkan layanan klaim instan melalui MiAccount sejak Februari 2016 dan menjaring 14 ribu pengguna aktif nasabah Manulife. “Kami menargetkan lebih dari 100 ribu nasabah mengunduh MiAccount ini. Untuk memperkenalkan produk ke nasabah ini kami akan menyelenggarakan edukasi, kontes dan survei,” jelas Sutikno.
Selain MiAccount, Manulife memeiliki layanan digital e-application (formulir aplikasi asuransi elektronik), fast claim 25 Menit (layanan yang emmungkinkan ansabah mengetahui keputusan klaim melalui SMS dalam kurun waktu 25 menit), MiHealth (aplikasi bagi pemilik polis asuransi kesehatan MiUltimate Helathcare). Serta, e-Solution, yaitu sebuah otomatisasi proses transaksi penjualan asuransi, hasil kerja sama dengan Bank Muamalat.
[bctt tweet=”MiAccount Manulife jaring 14 ribu pengguna aktif sejak Februari lalu” username=”my_sharing”]

