Maroko dan Uganda Mulai Akomodasi Bank Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Industri keuangan syariah global kini telah meluas ke seluruh penjuru dunia.

syariahafrika-1Dewasa ini industri keuangan syariah global telah berkembang tak hanya di pasar tradisional seperti Timur Tengah dan Asia Tenggara. Pasar baru keuangan syariah kini bermunculan di wilayah lainnya seperti Afrika, Asia Timur, Amerika Utara, Amerika Selatan dan belahan dunia lainnya.

Khusus di Afrika, prospek industri keuangan syariah kian menjanjikan. Dalam Islamic Finance: Development in Non Traditional Market yang disusun oleh Malaysia International Islamic Financial Centre, sejak 2014 sejumlah negara di Afrika tercatat mulai mengembangkan regulasi terkait perbankan syariah.

Di Uganda, perubahan yang terjadi untuk mengakomodasi industri keuangan syariah adalah saat pemerintah dan parlemen menyetujui amandemen Undang-undang Lembaga Keuangan Tahun 2015. UU itu telah membuka jalan bagi pendirian bank syariah dan agensi syariah di negara tersebut.

Sementara di Maroko, Bank Al-Maghrib (bank sentral Maroko) menargetkan dapat memberikan izin pendirian bank syariah di tahun ini. Langkah lainnya dari Maroko untuk mengembangkan keuangan syariah adalah dengan menjadi anggota Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI).

Berbagi semangat yang sama, baru-baru ini Qatar International Islamic Bank (QIIB) juga telah menandatangani kesepakatan dengan bank asal Maroko Credit Immobilier et Hotelier S.A. (CIH Bank) untuk membentuk bank syariah di Maroko. Bank syariah tersebut, dimana QIIB akan memiliki sahamnya hingga 40 persen, ditargetkan untuk mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan usai memperoleh izin dari regulator.