Ekonomi umat Islam Indonesia sudah tergilas arus modernisasi dan kapitalisme.
Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan, MUI akan menggelar Kongres Ekonomi Umat bertajuk “Arus Baru Ekonomi Indonesia”, di Hotel Sahid, Jakarta, pada tanggal 22-24 April 2017 mendatang.
Kongres ini digelar, kata Ma’ruf, mengingat ekonomi umat Islam Indonesia sudah tergilas arus modernisasi dan ekonomi kapital yang selama ini berkembang pesat. “MUI akan terus membantu bangsa dan negara dengan cara menjaga akidah dan perbaikan ekonomi umat,” jelas Ma’ruf.
Ma’ruf mengatakan, program pemberdayaan ekonomi umat sudah dibahas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan di Istana pada 31 Maret 2017 lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi mendukung penuh diselenggarakannya kongres ekonomi umat ini.
Kongres ini bertajuk ”Arus Baru Ekonomi Indonesia”, diharapkan akan ada beberapa perubahan melalui kebijakan yang lebih pada bagaimana pemberdayaan ekonomi umat. ”Umat itu kan bagian terbesar daripada bangsa ini. Jadi kalau umatnya lemah, maka bangsa ini lemah, karena itu harus umat harus diperdayakan dengan kebijakan pemerintah yang mendukung,” ujar Ma’ruf.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, lanjut Ma’ruf, beliau menyampaikan akan ada kebijakan terkait kemitraan antara pengusaha besar dan kecil sehingga tak terjadi kesengajangan ekonomi. Dengan kebijakan itu, kata Ma’ruf, nanti pemerintah yang akan mengatur sinergi atau kemitran penguasa besar dan kecil tersebut.
Selain itu, tambah Ma’ruf, ada juga kebijakan restruksi aset, dimana tanah-tanah yang tidak termanfaatkan oleh konglemarat diambil oleh pemerintah dan kemudian akan diserahkan kepada koperasi dan pesantren untuk dimanfaatkan guna menunjang perbaikan ekonomi umat.
”Ada 12,7 hektar tanah yang sudah diambil alih presiden Jokowi, dan akan dibagikan kepada koperasi dan pesantren. Jadi kita harap, melalui kongres umat Islam ini ada perubahan secara fundamental secara kebijakan,” ujar Ma’ruf.

