Masuki Pensiun, Pekerja Indonesia Tak Terlalu Berharap Pada Instrumen Keuangan

[sc name="adsensepostbottom"]

Beragam instrumen keuangan tersedia di pasaran saat ini, mulai dari asuransi, reksa dana, saham, obligasi dan deposito. Namun, harapan terhadap instrumen itu rendah terkait persiapan pensiun.

skema pensiun syariahDalam riset yang dilakukan oleh Global Aging Institute mengenai Masa Pensiun di Asia Timur terungkap bahwa responden di Filipina, Indonesia dan Vietnam tak terlalu berharap mendapat pemasukan dari produk asuransi, anuitas, saham, obligasi dan reksa dana. Ini berbeda dengan responden dari tujuh negara lainnya yang ikut dalam survei ini.

Pendiri Global Aging Institute Richard Jakson, menuturkan dalam setiap pasar, pangsa pekerja saat ini yang berharap untuk mendapatkan pemasukan selama pensiun dari produk asuransi, anuitas/saham, obligasi dan reksa dana meningkat. “Di Cina, Hong Kong, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Taiwan dan Singapura, antara 60-80 persen pekerja berharap untuk mendapat pemasukan dari aset keuangan tersebut,” kata Jackson, pekan lalu.

Namun, respon yang lebih rendah terkait harapan perolehan pemasukan di masa pensiun ada di tiga negara lainnya. “Di Filipina, Indonesia dan Vietnam, kurang dari 25 persen pekerjanya saat ini yang berharap mendapat pemasukan dari produk asuransi dan anuitas/saham, obligasi dan reksa dana,” tukas Jackson.

Dari survei yang dilakukan di Indonesia, hanya 11 persen responden yang memperoleh pemasukan dari produk asuransi, anuitas dan/atau saham, obligasi atau reksa dana saat masa pensiun, sedangkan sebagian besar tidak memiliki pemasukan dari aset keuangan di atas. “Meski jika ditambah dengan pemasukan dari bunga bank, responden yang memperoleh pendapatan dari aset keuangan hanya naik hingga 14 persen,” ujar Jackson.

Di sisi lain, ia menambahkan jika mayoritas pensiunan di Indonesia saat ini menambah pemasukannya dengan kembali bekerja, terutama di sektor informal. “Dari hasil riset 72 persen responden menerima sejumlah penghasilan dari bisnis yang ia miliki. Ini lebih besar dari negara lainnya, kecuali Vietnam,” cetus Jackson.