Isu kehalalan produk menjadi suatu hal yang penting bagi umat muslim. Namun terkadang umat muslim menghadapi kendala saat menemukan suatu produk dan meragukan kehalalannya, utamanya hal seperti itu terjadi di negara minoritas muslim.
Ceruk pasar tersebut pun ditangkap oleh perusahaan Prancis, la Société Capital Biotech, yang mengembangkan produk baru bernama Halal Test. Produk yang diciptakan oleh dua warga negara Prancis keturunan Aljazair, Abderrahmane Chaoui dan Jean-François Julien ini diklaim dapat mendeteksi unsur babi atau alkohol pada makanan. Produk Halal Test ini sendiri terdiri dari sebuah strip (seperti alat tes kehamilan) seharga 6,90 euro. Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Siapkan segelas air hangat yang berisi sampel makanan yang akan dites, lalu masukkan strip tersebut ke dalam gelas. Tunggu hingga 10 menit sampai muncul tanda garis di permukaan strip. “Garis pertama akan muncul di sana, dan jika ada garis lain yang muncul itu tandanya makanan yang dites mengandung babi,” kata Chaoui, dilansir dari morrocco world news, Jumat (7/11). Baca Juga: Starbucks Kedai Kopi Pertama Bersertifikasi Halal MUI
Bagaimana? Sangat mudah, bukan? Seluruh umat muslim pun bisa dengan mudah mengetes makanan mereka dengan alat tersebut. Chaoui menambahkan saat ini belum ada tes yang memungkinkan umat muslim mengecek sendiri kehalalan makanan yang dibelinya. Oleh karena itu, lanjutnya, Halal Test menjadi alat yang mempermudah umat muslim mengonfirmasi makanan yang dibelinya bebas dari unsur makanan yang dilarang dalam Al Quran, seperti babi dan alkohol.
Bidik Pasar Global
Prancis menjadi salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di benua Eropa, selain Jerman dan Inggris. Dengan potensi pasar yang cukup besar tersebut, Halal Test pun diperkirakan akan menarik perhatian kaum muslim tak hanya di Eropa, namun juga seluruh dunia. Julien pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima pesanan dari sejumlah negara seperti Chile, Turki dan Indonesia. “Jumlah pesanan telah mencapai hampir 100 ribu buah atau senilai 135 ribu dolar,” kata Julien, dikutip dari channel news asia.
Julien mengakui bahwa produk ini tidak mencakup pengujian halal secara menyeluruh, karena tidak dapat memberikan informasi mengenai cara penyembelihan hewan secara halal. “Namun, produk ini memungkinkan Anda mengesampingkan salah satu keraguan terhadap produk ‘halal’ saat Anda sedang berkunjung ke suatu tempat,” ujar Julien. Baca: Platform Industri Halal Zilzar, Saingan Baru Amazon
Ia pun optimis bahwa 70 persen dari penjualan Halal Test akan berasal dari para profesional yang menginginkan cara cepat untuk menguji kehalalan makanan. Capial Biotech pun akan teris mengembangkan produknya pada Halal Test. Julien mengungkapkan pihaknya berharap dapat mengembangkan produk uji yang bisa mengetes berbagai jenis makanan yang bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang. Ke depannya, Capital Biotech berencana meluncurkan produk tes baru untuk menguji unsur kedelai, telur, atau kacang almond dalam produk siap saji.
Berdasar data Thomson Reuters, pengeluaran muslim dunia mencapai miliaran dolar AS. Laporan tersebut menyatakan total pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1.088 miliar dolar AS atau sebesar 16,6 persen dari pengeluaran kebutuhan makan dan minum penduduk dunia dan akan mencapai 1.626 miliar pada 2018.