Google kian universal, misi filantropinya yang baru adalah untuk menyelamatkan kehidupan, membantu mengobati diabetes.

Dalam beberapa bulan terakhir, dilaporkan Wired, Selasa (1/9), Google menyewa banyak ilmuwan terkemuka, termasuk immunologists, ahli saraf dan bahkan insinyur nanopartikel untuk bergabung di GLS.
Diabetes adalah titik awal yang logis. GLS telah mengembangkan lensa kontak untuk mengukur kadar glukosa darah. Bahkan, baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan perusahaan peralatan medis terkemuka, DexCom untuk mengembangkan terus menerus perangkat pemantauan glukosa murah dan nyaman.
Google mengatakan, berpindahnya fokus ke mengobati diabetes menandai mulai pindahnya perusahaan ini dari pendekatan “technology centric” ke pendekatan “desease centric”. Pendekatan baru ini membawa Google bekerjsama membangun sistem yang lebih baik dan dapat membantu dokter dalam menganalisa dan mengobati penyakit.
“Teknologi baru bisa membuat segalanya sederhana untuk dokter untuk memahami ketika gula darah pasien terkacak tinggi untuk beberapa hari berturut-turut,” Google mengatakan, “atau kami bisa menawarkan cara-cara baru untuk pasien untuk mendapatkan informasi real-time dan bimbingan spesifik tentang diet atau dosis insulin. ”
Teknologi baru ini memang belum akan dilempar pasar tahun ini, mungkin dalam beberapa tahun ke depan. Tapi, salah satu tujuan besar Google mengobati diabetes dan bermitra dengan Sanofi ini adalah untuk mempercepat terobosan medis khususnya terkait data. Tidak hanya diabetes, penyakit ini baru awalnya. Google mengatakan sedang merencanakan untuk memerangi penyakit serius lainnya, termasuk kanker, penyakit jantung, dan kondisi neurodegeneratif.

