Menko Perekonomian : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Secara Berkualitas

[sc name="adsensepostbottom"]

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama dua tahun terakhir telah diiringi dengan indikator pertumbuhan yang berkualitas.

Meskipun, pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumbuh secara tumbuh perlahan rata-rata berada di angka 5-5,1 persen.

Darmin menuturkan, “Pertumbuhan ekonomi dikatakan berkualitas jika diiringi beberapa indikator seperti tingkat kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun, hingga tingkat gini rasio yang turun. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir perbaikan dari indikator tersebut terjadi di Tanah Air.”

“Jadi bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi kita kualitasnya baik,” ujar Darmin di Jakarta, dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Menurutnya, para ekonom selama ini pun berpendapat pertumbuhan berkualitas biasanya itu diiringi dengan beberapa indikator yang sering dikaitkan dengan aspek sosial ekonomi. Seperti tingkat kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan yang turun dan ditunjukkan oleh gini rasio.

“Ada satu indikator yang ini juga jarang dikemukakan oleh analis, apa itu? Itu adalah peran motor industri sebagai penggerak ekonomi, yaitu perubahan struktur ekonomi, jika dibarengi perubahan struktur ekonomi, maka itu pertumbuhan yang berkualitas,” ujar dia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut lanjut memaparkan, “Ekonomi yang berkualitas juga harus diikuti dengan perubahan struktural dalam perekonomian. Selain itu, indikator lainnya yaitu stabilitas ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan inflasi.

Beliau melanjutkan, “Dalam dua tahun terakhir stabilitas eknomi Indonesia menunjukkan perbaikan. Hal itu ditunjukkan dengan inflasi yang saat ini berada di kisaran 3-3,5 persen.” ujar Darmin di Jakarta, dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Menurutnya,Kondisi tersebut, kata Darmin, tidak pernah dirasakan Indonesia pada masa orde baru secara berturut-turut.

“Bahkan di masa pada masa orde baru sat ekonomi tumbuh cukup tinggi, atau lebih tinggi dari saat ini, yakni 7%-8%, namun tingkat inflasinya double digit. Tapi sekarang kita berada pada tingkat inflasi rendah 3-3,5 persen, dan pada tahun ini mungkin 3,1 persen,” ujar Darmin.

“Jadi pertumbuhan cukup baik, tingkat pengangguran turun,gini rasio turun, inflasi juga turun,” Tutup Darmin.