Menkop dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada acara Milad ke 4 Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) di Paramount Land, Gading Serpong, Banteng, Senin (20/3). foto:dok.Kemenkop.

Menkop : Saya Tidak Meragukan Kopsyah BMI

[sc name="adsensepostbottom"]

Bila dikelola dengan baik, koperasi bisa besar seperti kiprah Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI).

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menegaskan, bila koperasi dikelola dengan baik dan benar akan memberikan sesuatu yang positif bagi pengurus dan anggota koperasi, bahkan berdampak pula pada  peningkatan perekonomian nasional. .

Puspoyoga mencontohkan, Produk Domestik Bruto (PDB) sumbangan dari koperasi biasanya hanya satu komaan, dalam dua tahun ini telah menjadi 4,41 persen. “Kita berharap tahun depan konstribusi terhadap PDB akan terus meningkat menjadi di atas 5 persen. Untuk itu, kita harus terus kerja keras dengan menggulirkan program reformasi total koperasi,” ujar Puspoyoga pada acara Milad ke 4  dan 14 tahun beroperasi Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) di kawasan Paramount Land, Gading Serpong, Tangerang, Banten, Senin (20/3).

Sebagaimana dalam rilisnya yang diterima MySharing, Senin (20/3), Puspoyoga mengapresiasikan keberpihakan Pemkab Tangerang dalam pengembangan koperasi dan UMKM di wilayah Tangerang.  Menurutnya,  jika ada keberpihakan dari Pemda, maka KUMKM di satu wilayah akan maju dan berkembang. Sehingga tidak perlu membuat banyak koperasi, tapi sedikit koperasi saja namun berkualitas dan jumlah anggotanya banyak.

Puspayoga mendukung penuh niat dari Kopsyah BMI untuk turut serta menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). “Secara kesehatan koperasi, saya tidak meragukan Kopsyah BMI. Namun, saya memberi saran agar segera membenahi sistem onlinenya, atau infomatika teknologi (IT),” ujarnya.

Karena menurut dia, koperasi penyalur KUR itu IT-nya harus tersambung dengan online sistem di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI). Maka, disarankan segera berbenah IT agar bisa menjadi penyalur KUR. Saat ini, sudah ada 32 koperasi yang sedang kita kaji agar menjadi penyalur KUR.

Selain mengembangkan koperasi, lanjut dia,  Kemenkop dan UKM  juga memiliki tugas meningkatkan rasio wirausaha di Indonesia. Saat ini, rasio wirausaha Indonesia berdasarkan data BPS sudah mencapai 3,1 persen dari sebelumnya 1,65 persen. Ada 17 kementrian dan lembaga yang mengembangkan wirausaha. Kemenkop dan UKM menjadi koordinator dalam pembinaan UMKM di seluruh Indonesia.

“Makanya, kita banyak melakukan kerjasama dengan kementrian dan lembaga lain, serta butuh dukungan penuh dari para gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah rasio wirausaha di Indonesia”, ujar Puspayoga.

Dalam kesempatan ini, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan, kinerja Kopsyah BMI telah  berkembang dengan pesat dengan memiliki jumlah anggota 122.190 orang anggota, 516 orang karyawan pada empat kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.

“Modal sendiri sebesar Rp106 miliar, aset kelolaan sebesar Rp301 miliar, dan volume pinjaman keanggotaan antara Rp40-50 miliar perbulan dengan NPL relatif kecil hanya 0,4 persen,” ujar Komaruddin.

Menurut Komaruddin, jika koperasi besar maka akan bisa bersaing dengan unit usaha lainnya. Tak dipungkiri, bahwa untuk mengembangkan koperasi syariah BMI ini butuh dana besar. Selain,  terus mendorong orang untuk menjadi anggota koperasi dan menyimpan dananya. Kami juga bermitra dengan sumber-sumber dana dari Rusia, Amerika Serikat, Belanda, dan Australia,” ujarnya.

Komaruddin juga menyebutkan, bahwa Kopsyah BMI masuk di pembiayaan sektor usaha yang tidak disentuh oleh perbankan, seperti sanitasi dan air. Bahkan, Kopsyah BMI memiliki pembiayaan perumahaan tanpa yang muka bagi anggota.

Sementara itu, Bupati Tangerang A Zaki Iskandar berharap agar koperas, khususnya Kopsyah BMI terus berkembang menjadi besar agar tidak dipandang sebelah mata, dianggap sebagai kegiatan sosial.

”Koporasi itu unit usaha yang bisa menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Kopsyah BMI bisa menjadi contoh bagi koperasi dan unit usaha lainnya yang ada di Kabupaten Tengerang,” pungkas Zaki.