Misi Voice of Children Tingkatkan Harapan Anak Indonesia

Penggalangan dana melalui konser Voice of Children bertujuan untuk membantu pengungsi anak-anak dan bantuan pembuatan akta lahir bagi anak Indonesia.

vocDalam 10 hari mendatang, konser bertajuk Voice of Children: Listen with Love akan digelar di Jakarta. Pada acara ini Dompet Dhuafa dan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) pun ditunjuk sebagai penerima manfaat dari acara tersebut. Dompet Dhuafa akan memberikan bantuan pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak miskin di Indonesia yang belum memiliki akta kelahiran, dan UNHCR akan memberikan bantuan bagi anak-anak pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia. Sementara, Kemitraan berperan sebagai fasilitator yang mengumpulkan dan mendistribusikan dana dari acara tersebut untuk kedua penerima manfaat.

Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi, mensyukuri penunjukan Dompet Dhuafa sebagai penyalur donasi Voice of Children. Dompet Dhuafa pun akan menyalurkan bantuan pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak di Indonesia Timur, kendati tak menutup kemungkinan akan meluas ke wilayah lainnya. “Ke wilayah Indonesia timur ini untuk menunjukkan kepedulian kita dan membantah asumsi yang ada. Dompet Dhuafa yang didirikan berasas Islam juga dapat membantu semua orang tanpa mengenal batas agama,” cetus Parni dalam konferensi pers Voice of Children, Rabu (7/10).

Dari 80 juta anak di Indonesia, sekitar 40 juta diantaranya belum memiliki akta kelahiran. Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini, mengatakan pemberian bantuan akta kelahiran ini bukanlah yang pertama kali bagi pihaknya. Sebelumnya Dompet Dhuafa sudah pernah memberikan akta kelahiran gratis di wilayah Jabodetabek. “Dari Voice of Children ini untuk tahap awal kami berharap bisa memberikan 10 ribu akta kelahiran gratis. Namun, itu tentu akan tergantung pula dari pendanaan yang terkumpul,” ujarnya. Baca: Berbagi Suara Kasih via Voice of Children

Sementara, Perwakilan UNHCR di Indonesia Thomas Vargas, mengatakan Indonesia saat ini menampung lebih dari 3600 pengungsi dan pencari suaka anak-anak. Banyak diantara mereka yang mengalami trauma dan berpisah dari orang tuanya. “Bisa dibayangkan trauma dan tekanan yang mereka derita, karena itu mereka membutuhkan bantuan medis dan perawatan khusus lainnya,” kata Vargas.

Ia pun menyambut baik acara Voice of Children. “UNHCR berterima kasih untuk tradisi yang telah lama dijalankan di Indonesia dalam penerimaan pengungsi, yang mana banyak diantaranya adalah anak-anak. Dukungan dari acara ini menunjukkan dilanjutkannya tradisi tersebut, dengan ditingkatkannya kesejahteraan anak-anak pengungsi di berbagai bidang penting seperti pendidikan, kesehatan dan psikososial,” jelas Vargas.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Kemitraan Monica Tanuhandaru, menuturkan pihaknya akan memastikan bahwa dana yang terkumpul akan dikelola secara transparan dan bertanggung jawab dan dialokasikan secara efektif untuk penerima manfaat. “Upaya kami ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran pihak pemerintah akan perkembangan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia,” kata Monica.