Direktur Utama Bank Muamalat Endy PR Abdurrahman (baju batik) menyerahkan hewan kurban kepada Ketua Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Tanah Abang Eno Tardana, Selasa (13/9). Foto: MySharing

Muamalat “Berbagi Cahaya Kurban”

[sc name="adsensepostbottom"]

Bank Muamalat dan Baitulmaal Muamalat salurkan 5000 kaleng kornet sapi dan kambing.

Bank Muamalat bersama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) menyalurkan dan melakukan pemotongan hewan kurban dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1437 H. Daging kurban tersebut akan diolah menjadi kornet dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy PR Abdurrahman mengatakan, pihaknya menyelenggarakan pemotongan dan penyaluran hewan kurban untuk memperluas manfaat bagi masyarakat. “Tema yang diangkat adalah Muamalat Berbagi Cahaya Kurban. Ini sejalan dengan tema Bank Muamalat untuk memperluas manfaat dan keberkahan tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tapi juga untuk yang lainnya, terutama di daerah rawan gizi buruk dan rawan pangan,” jelasnya di Panti Asuhan Muhammadiyah, Selasa (13/9).

Kegiatan kurban ini menjadi wujud kontribusi Bank Muamalat demi mendorong perbaikan gizi buruk masyarakat, khususnya balita dan anak-anak, terutama di wilayah terpencil Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, dalam skala nasional diperkirakan tingkat prevalensi balita gizi buruk dan kurang gizi sebesar 19,6 persen. Angka ini meningkat dibanding hasil riset pada 2007 yang sebesar 18,4 persen.

Sebanyak lebih dari 5000 kaleng kornet olahan sapi dan kambing kurban berasal dari ratusan pekurban yang merupakan pihak internal Bank Muamalat, mitra kerja dan masyarakat luas. Kaleng kornet tersebut akan didistribusikan kepada seluruh target masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

Melalui tema “Muamalat Berbagi Cahaya Kurban”, daging kurban akan dikalengkan dan didistribusikan dalam bentuk kornet ke berbagai daerah rawan pangan dan gizi buruk di Indonesia. Target lokasi penerima manfaat kurban antara lain tersebar di Nusa Tenggara Timur (Atambua, Alor, Manggarai), Maluku (Pulau Buru, Pulau Sulu, Pulau Seram), dan Sumatera (Aceh, Mentawai, dan Sinabung).

[bctt tweet=”Balita gizi buruk dan kurang gizi naik menjadi 19,6%, meningkat dibanding 2007 yang 18,4%” username=”my_sharing”]