Amerika Serikat (AS) telah melanggar HAM dan merusak perdamaian internasional yang menyengsarakan rakyat Palestina.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi berterima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan unjuk rasa Aksi Bela Palestina Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Ahad (17/12).
“MUI mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,” kata Zainut di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (18/12).
Dalam aksi tanggal 17 Desember (1712) itu diikuti para pimpinan ormas Islam, tokoh masyarakat, ulama, habib, pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, kepolisian, tenaga medis/paramedis dan lainnya. Aksi pun berlangsung dengan aman, tertib dan lancar.
Dikatakan Zainut, Aksi Bela Palestina merupakan aksi bersama seluruh elemen bangsa Indonesia yang dikoordinasi MUI sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Pelestina membebaskan diri dari penindasan dan penjajahan Zionis Israel.
“Aksi tersebut juga sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia terhadap kebijakan politik luar negeri pemerintah Indonesia dalam kancah diplomasi untuk mencari solusi damai di wilayah kawasan Teluk yang akhir-akhir ini semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump memberikan pengakuan secara sepihak terhadap Yerusalem sebagai Ibu kota Israel,” ungkap Zainut.
Hal tersebut menurutnya, sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia yang menolak tegas segala macam bentuk penjajahan karena itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Lebih lanjut disampaikan, MUI dan seluruh elemen bangsa Indonesia yang tergabung dalam Aksi Bela Palestina, dalam unjuk rasanya memberikan pesan/petisi kepada dunia untuk bersama-sama melawan Zionis Israel dan sekutunya Amerika Serikat (AS).
“MUI mengajak masyarakat dunia untuk mencabut mandat AS sebagai negara penengah untuk perdamaian antara Palestina dan Israel. Karena AS telah nyata-nyata merugikan keadilan internasional, melanggar hak asasi manusia dan merusak usaha perdamaian internasional dan semakin menyengsarakan rakyat Palestina,” tegas Zainut.
MUI, tambah dia, juga mengajak masyarakat dunia untuk memboikot produk-produk Israel dan AS. Jika kedua negara tersebut tidak mau mengevaluasi dan mencabut keputusannya menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“MUI mengajak masyarakat dunia memboikot produk-produk Israel dan AS. Jika kedua negara tersebut tidak menarik keputusannya,” pungkasnya.

