Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menginvestasi kasus kerusuhan yang terjadi di Tolikara, Papua.
Wakil Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan MUI belum bisa memastikan soal isu adanya keterlibatan asing dalam insiden pembakaran sebuah masjid dan beberapa unit ruko di Tolikara Papua.
Menurutnya perlu investasi mendalam untuk memastikan itu, sekalipun banyak informasi yang sudah didapat.”Kami akan membentuk tim investigasi dan kita kirim ke Papua untuk mendapat info sesungguhnya. Walaupun sudah ada banyak informasi yang beredar,” kata Ma’ruf dalam konfrensi pers di kantor MUI Pusat Jakarta, Rabu (22/7).
Meski sudah banyak lembaga yang melakukan investigasi, Maruf memastikan investigasi yang dilakukan MUI tidak akan bertabrakan dengan investigasi lain. Sebab, pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga lain. Walaupun sudah ada banyak info, MUI akan bandingkan nanti, supaya mendapatkan informasi yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ma’ruf menegaskan, dari hasil investigasi, MUI bakal mengeluarkan kesimpulan serta memberikan rekomendasi dan usulan pada pemerintah. Selain melakukan penelitian, investigasi untuk mengumpulkan data dan menghimpun yang sudah dilakukan lembaga lain. “Nanti akan di cross, kita akan buat kesimpulan yang valid, akan kita lahirkan rekomendasi dan usulan,” ujarnya.
MUI kata Ma’ruf menghimbau semua pihak, khususnya pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut sampai ke akar-akarnya. Menurutnya, potensi konflik, betapa pun kecilnya harus dihilangkan dan diantisipasi. Jangan sampai dibiarkan. “Yang paling bahaya, tegasnya, kalau ditarik jadi konflik agama. Kita meminta pemerintah untuk bisa lakukan itu, untuk membangun kedamaian dan toleransi beragama,”
Lebih lanjut Ma’ruf menuturkan, MUI tidak akan tinggal diam dan akan terus membantu pemerintah untuk mengusut kasus Tolikara Papua. Menurutnya, hal itu penting dilakukan semua pihak, termasuk media untuk bahu-membahu memupuk pentingnya toleransi antar umat beragama.
“Jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi itu. Jangan sampai ada provokasi. Terpenting, jangan sampai tragedi itu terjadi di tempat lain. Bukan cuma umat Islam, payung hukumnya juga diperkuat,” pungkasnya.