Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di kunjungi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas beberapa hal salah satunya adalah pengembangan keuangan syariah, Dalam lawatan Menkeu tersebut langsung disambut oleh Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin dan beberapa pimpinan MUI lainnya pada selasa (22/05/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, perkembangan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),” Saat awal diterbitkan pada tahun 2008, penjualan SBSN hanya sebesar Rp. 4,7 triliun dan saat ini SBSN sudah mencapai Rp. 884,3 triliun. ujar Sri Mulyani seperti di kutip dari akun facebook resminya, selasa (22/05/2018).
Dan selama satu dekade instrumen pembiayaan dan investasi syariah telah turut berperan langsung dalam pembangunan insfrastruktur di tanah air. Dalam jangka waktu 2013 hingga 2017, sukuk negara telah dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membiayai beberapa proyek seperti pembangunan jalan dan jembatan di 30 provinsi, pembangunan jalur kereta api di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, pembangunan 328 proyek Sumber Daya Air seperti bendungan, irigasi, penyediaan dan pengelolaan air tanah.
Selain itu, sukuk berperan dalam pengembangan dan revitalisasi Asrama Haji di 24 lokasi, pembangunan dan Rehabilitasi 701 Kantor Urusan Agama dan Manasik Haji, dan pembangunan serta pengembangan 32 madrasah.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Dalam pembahasan selanjutnya dengan MUI, Sri Mulyani juga melakukan pembahasan mengenai perkembangan pemanfaatan dana zakat, wakaf, dana haji, kredit UMKM, Kredit Ultra Mikro, dan Beasikswa LPDP yang diberikan kepada santri baik yang sekolah di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Sri Mulyani berucap “Kementerian Keuangan siap membantu dan akan terus mendukung kinerja MUI. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, keuangan berbasis syariah harus terus diperbaiki dan diperkuat yang manfaatnya nanti akan kembali dinikmati oleh umat muslim Indonesia.”