Media sosial Twitter ramai dengan berbagai tagar yang ditulis umat muslim terkait serangan teror di Paris.

Setidaknya ada tujuh aksi teror terjadi di Paris, Prancis pekan lalu. Lokasinya tersebar di stadion sepakbola Stade de France (tempat berlangsungnya laga persahabatan Prancis vs Jerman), bar Le Carillon, restoran Le Petit Cambodge, Rue de la Fontaine au Roi, kafe La Belle Equipe, konser di La Bataclan, dan Rue de la Coquerie. Baca: Islamophobia Meningkat di Prancis Tahun Ini
Orang-orang dari seluruh dunia dengan berbagai latar belakang agama pun menggunakan media sosial untuk menunjukkan solidaritasnya terhadap peristiwa yang terjadi di Paris. Kaum muslim memakai media sosial untuk menyatakan aksi terorisme, ekstremisme dan kekerasan bukanlah bagian dari Islam dan bertolak belakang dengan pesan damai yang dibawanya.
Dilansir dari The Telegraph, Senin (16/11), pemimpin negara mayoritas muslim pun turut mengutuk serangan yang terjadi di Paris, Prancis. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut peristiwa teror di Paris sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan. Sementara, Presiden RI Joko Widodo pun turut mengutuk aksi terorisme tersebut. Baca: Pemerintah Harus Rehabilitasi Nama Baik Islam
Di Inggris, Pemimpin Dewan Muslim Inggris Raya Shuja Shafi, mengatakan serangan teror di Paris sebagai sebuah peristiwa yang mengerikan. “Doa kami untuk keluarga para korban yang tewas dan terluka, serta masyarakat Prancis. Serangan ini diklaim dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri mereka ‘Islamic State’. Tidak ada yang Islam dari pelakunya dan tindakan mereka telah melewati aturan dalam agama Islam,” pungkas Shafi.

